Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 23 ogoh-ogoh akan melintas di sepanjang Jalan Malioboro hingga Alun-Alun Utara Yogyakarta sebagai salah satu rangkaian acara perayaan Nyepi di Yogyakarta.
"Kegiatan pawai ogoh-ogoh akan dilakukan pada Selasa (8/3) sekitar pukul 15.00 WIB. Akan ada panggung utama di Titik Nol Kilometer," kata Ketua Panitia Nyepi Tahun Saka 1938 DIY I Wayan Ordiyasa di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, pawai ogoh-ogoh yang melintasi Jalan Malioboro pada tahun ini merupakan kegiatan kedua setelah pada tahun lalu menempuh jarak yang lebih singkat yaitu dari Kepatihan hingga Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY di Jalan Pangurakan dengan jumlah peserta pawai lebih sedikit, 15 kelompok.
Sebanyak 23 ogoh-ogoh yang ditampilkan dalam pawai tahun ini memiliki beragam bentuk dan wujud namun akan didominasi bentuk raksasa atau "buto" dan hewan serta tumbuhan.
Seluruh peserta pawai ogoh-ogoh telah diminta untuk tidak menampilkan ogoh-ogoh yang berpotensi disalahartikan terkait perkembangan politik dalam negeri atau ogoh-ogoh yang mengandung unsur pornografi.
Dari 23 ogoh-ogoh yang diarak dalam pawai tersebut, lima di antaranya akan melakukan atraksi di depan panggung utama.
"Ogoh-ogoh adalah perwujudan dari segala hal yang mengganggu sehingga harus dikembalikan agar tidak mengganggu manusia," katanya.
Selain ogoh-ogoh, di dalam pawai juga akan ditampilkan dua gunungan, bregodo prajurit keraton, serta drum band dari Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta.
Pawai ogoh-ogoh juga akan dilakukan di Kabupaten Sleman yaitu dari simpang empat Selokan Mataram hingga batas Hotel Tentrem.
Rangkaian perayaan Nyepi di DIY dilakukan dengan beragam kegiatan seperti bakti sosial di beberapa kecamatan di DIY serta di Panti Wreda Budi Dharma Yogyakarta, lomba membuat sesajen, dan puncaknya perayaan Nyepi yang akan dipusatkan di Candi Prambanan.
Ketua I Parisada Hindu Dharma Indonesia DIY Wayan Sumerta mengatakan, perayaan Nyepi adalah kegiatan yang bersifat universal.
"Tema tahun ini adalah toleransi dalam keberagaman menuju masyarakat yang adil dan sejahtera," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016