Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Senin pagi, masih mengikuti pelemahan bursa global dan regional yang telah mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam. IHSG sesi pagi ditutup turun 48,289 poin atau 2,74 persen menjadi 1.711,730 dan indeks LQ45 melemah 11,048 poin atau 2,97 persen ke posisi 360,972. Analis Riset PT Valbury Securities, Krisna D. Setiawan, mengatakan penurunan indeks masih `in line` (searah) dengan merosotnya bursa regional. Menurut Krisna, anjloknya bursa Wall Street pada pekan lalu telah diteruskan di bursa regional, terutama bursa Tokyo dan Hang Seng yang melorot tajam telah menggiring perdagangan saham di BEJ untuk turun. Bursa Wall Street dengan indeks Dow Jones Industrial yang ditutup turun 120,24 poin atau 0,98 persen pada 12.114,10 pada Jumat telah diikuti oleh indeks Nikkei-225 yang melemah di bawah level 17.000 poin untuk pertama kalinya sejak 12 Januari, dimana pada sesi pagi turun 375,61 poin menjadi 16.842,32 dan indkes Hang Seng sesi pagi ditutup turun 581,65 poin atau 2,99 persen menjadi 18.860,36. Dengan melemahnya bursa regional ini, perdagangan saham yang turun telah mendominasi mencapai 141 jenis dibanding yang naik hanya lima dan 23 tak bergerak harganya. Penurunan indeks dipimpin oleh saham-saham berkapital besar seperti saham Telkom (TLKM), Tambang Timah (TINS), Bank Mandiri (BMRI), Aneka Tambang (ANTM) dan Medco Energi Internasional (MEDC). Saham TLKM terkoreksi Rp300 menjadi Rp9.050, TINS melemah Rp350 ke posisi Rp10.050, BMRI melorot Rp75 di harga Rp2.275, ANTM anjlok Rp350 ke level Rp9.100 dan MEDC tergelincir Rp175 menjadi Rp3.675. Sedangkan lima saham yang mencatatkan kenaikan diantaranya saham Bank BNI naik Rp10 ke Rp1.830, Surya Semesta terangkat Rp10 menjadi Rp640, Intanwijaya melangkah 5 poin ke posisi Rp270, Siread Produce menambah 3 poin di harga Rp52 dan Igarjaya naik Rp2 menjadi Rp119. (*)
Copyright © ANTARA 2007