Dunia Islam masih memiliki utang kemerdekaan kepada rakyat Palestina."

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam saat Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) tentang Palestina dan Al-Quds Al Sharif menegaskan, perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka adalah perjuangan seluruh negara Islam di dunia.

"Dunia Islam masih memiliki utang kemerdekaan kepada rakyat Palestina. Perjuangan rakyat Palestina adalah perjuangan kita semuanya. Insya Allah kita dapat menyaksikan kemerdekaan Palestina dalam hidup kita," kata Presiden Jokowi dalam Pidato Penutupan KTT LB OKI ke-5 di Balai Sidang Jakarta, Senin.

KTT LB OKI itu menyetujui dua dokumen penting, yakni Resolusi dan Deklarasi Jakarta (Jakarta Declaration).

Dokumen Resolusi menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI terhadap Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Adapun Deklarasi Jakarta sebagai inisiatif Indonesia, yang memuat rencana aksi konkret para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.

"Kami berterima kasih atas dukungan tersebut, dan Indonesia siap bekerja sama untuk mendukung implementasi deklarasi tersebut," kata Presiden.

Presiden Jokowi sebelumnya mengemukakan, batas toleransi masyarakat internasional terhadap keberlanjutan pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina sudah lama berakhir.

Sebagai bagian dari masyarakat internasional, menurut Presiden, Israel harus segera menghentikan aktivitas dan kebijakan ilegalnya di wilayah pendudukannya.

"Indonesia dan dunia Islam siap melakukan langkah-langkah konkret untuk terus mendesak Israel mengakhiri penjajahannya atas Palestina dan menghentikan kesewenang-wenangan di Al-Quds Al-Sharif," kata Kepala Negara dan Pemerintahan RI.

Indonesia sendiri, menurut Presiden Jokowi, siap membantu proses rekonsiliasi di Palestina.

KTT LB OKI dihadiri oleh 657 perwakilan dari 55 negara dan dua organisasi internasional guna membahas dua dokumen soal Palestina dan Al Quds Al Syarif (Kota Kudus Jerusalem), yaitu dokumen resolusi dan deklarasi. KTT itu diselenggarakan pada 6 dan 7 Maret 2016.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016