Sydney (ANTARA News) - Masuknya dua tim Australia menambah dimensi baru pada kompetisi Liga Champion AFC musim ini yang akan menggelar 13 pertandingan di 13 negara berbeda Rabu. Sydney FC dan Adelaide United keduanya akan memulai debut dalam kompetisi utama klub Asia yang akan berlangsung selama delapan bulan, diikuti 28 tim dari 15 negara. Keputusan Australia meninggalkan Oceania dan bergabung dengan Asia untuk mendapatkan kompetisi lebih baik, mengundang kritik dari beberapa negara Asia, namun banyak pejabat senior, termasuk ketua FIFA Sepp Blatter, yakin langkah itu akan meningkatkan standar sepakbola Asia. Sementara tim nasional Australian merupakan salah satu favorit untuk merebut Piala Asia tahun ini, kedua klub itu hanya sekedar senang bermain di Liga Champion. "Itu merupakan event bersejarah bagi sepakbola Australia," kata kapten Sydney Mark Rudan kepada Sydney Morning Herald. "Semua pemain Sydney yang terlibat akan mampu meningkatkan karir mereka dan berkata, kami bersama Adelaide United, merupakan yang petama mewakili Australia dalam even ini. "Para pemain menyadari betapa pentingnya kejadian ini," katanya, seperti dilaporkan Reuters. Kebanyakan pemain internasional terkemuka Australia bermukim di Eropa dan karena undian Liga Champion berlangsung sebelum berakhir musim kompetisi 2007, klub terkemuka negara itu, Melbourne, tidak dimasukkan sampai musim kompetisi mendatang. Kedua tim Australia itu berada dalam grup tangguh bersama tim-tim dari ASEAN dan Asia Timur, yang terdiri tiga tim dari tujuh grup. Sisa empat grup lainnya terdiri atas tim-tim dari Barat dan Tengah serta Asia Selatan. Sydney, yang lolos dengan memenangi kejuaraan Liga A pada 2006, bergabung dalam Grup E bersama tim-tim asal Cina, Jepang dan Indonesia, sementara Adelaide di Grup F bersama klub-klub asal Cina, Korea Selatan dan Vietnam. Klub-klub dari ASEAN dan Asia Timur sudah memenangi sembilan dari 13 gelar terakhir klub Asia, kendati tim-tim asal Timur Tengah sudah memenangi tiga dari empat gelar dengan Al Ittihad (Arab Saudi) menang pada 2004 dan 2005 dan Al Ain (Uni Emirat Arab) pada 2003. Juara bertahan Chonbuk Motors dari Kortea Selatan, mendapat tempat otomatis di perempat-final tahun ini, dengan tujuh tempat tersisa diberikan kepada para pemenang grup. Kompetisi sudah mengundang kontroversi setelah Esteghal Teheran, juara pada 1970 dan 1991, didiskualifikasi karena gagal memenuhi registrasi pemain sesuai ketentuan. (*)
Copyright © ANTARA 2007