Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengaku optimistis hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) bisa berdampak baik bagi perdamaian di Palestina.


"Saya optimis, negara-negara (yang menghadiri KTT OKI) mengirimkan delegasi yang betul-betul pemikir bukan policy maker," kata dia di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin.


Oesman mengatakan, sikap pemerintah Indonesia saat ini meneruskan sikap dari Presiden pertama, tidak akan berhenti melanjutkan perjuangan kebebasan Palestina.


"(Sikap pemerintah saat ini) meneruskan sikap dari Presiden pertama, tidak akan berhenti untuk melanjutkan perjuangan kebebasan (Palestina). Kita pun dulu terjajah, sama seperti Palestina. Palestina harus terus diperjuangkan," tutur dia.


Peran Indonesia dalam KTT OKI, menurut dia, cukup penting, salah satunya karena bisa dipercaya memoderator pertemuan yang menyangkut kepentingan dunia.


"Peran Indonesia dalam KTT OKI cukup penting. Pertama, Indonesia dipercaya sebagai tempat memoderator pertemuan yang sangat luat biasa, yang menyangkut kepentingan dunia," ujar Oesman.

Selain itu, program yang dijalankan Pemerintah Indonesia, bisa mencoba membangun komunikasi sehingga permasalahan Palestina dan Israel.


"Program yang dijalankan Pemerintah Indo dalam mencoba membangun komunikasi sehingga bisa memecahkan permasalahan Palestina dan Israel," kata Oesman.


Indonesia menjadi tuan rumah KTT LB OKI ke-5 tentang Palestina dan Al Quds. KTT ini akan menghasilkan dua dokumen, yakni Resolusi KTT LB OKI tentang Palestina dan Al Quds serta Deklarasi Jakarta tentang penegasan kembali sikap OKI yang mendukung kemerdekaan Palestina.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016