Beberapa kabupaten/kota di Riau sudah menetapkan siaga darurat kebakaran lahan, maka kita mengakomodirnya untuk disampaikan ke pusat
Pekanbaru (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan sebagai upaya untuk mempercepat pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
"Beberapa kabupaten/kota di Riau sudah menetapkan siaga darurat kebakaran lahan, maka kita mengakomodirnya untuk disampaikan ke pusat," kata Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Posko Kebakaran Lahan dan Hutan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadi Pekanbaru, Senin.
Selain itu, status siaga darurat ini juga untuk mempercepat penanggulangan dan pencegahan kebakaran lahan.
Sebelumnya sebanyak enam daerah telah menetapkan status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan. Keenam daerah itu adalah Meranti, Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Siak dan Pelalawan. Sementara itu, khusus untuk status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan Riau akan diberlakukan selama tiga bulan mendatang.
Menurutnya, langkah tersebut diambil setelah mempertimbangkan sejumlah hal seperti prediksi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru yang menyatakan bahwa curah hujan wilayah utara Riau terus menipis.
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan ditetapkannya status tersebut, selain memaksimalkan proses pemadaman juga dapat memaksimalkan upaya pencegahan termasuk sosialisasi ke masyarakat.
Menurutnya, kebakaran lahan dan hutan yang terjadi pada 2016 ini akibat dari minimnya sosialisasi ke masyarakat. Hal tersebut diamini oleh Panglima Daerah Militer I/Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Lodewyk Pusung yang turut hadir dalam penetapan status siaga tersebut.
"Tidak ada titik api yang muncul karena terbakar. Pasti karena dibakar," tegasnya.
Untuk itu, ia menganggap bahwa kebakaran lahan dan hutan itu terjadi karena sosialisasi yang tidak sampai ke masyarakat. "Maka harus sosialisasi lagi," tegasnya.
Sejak pertengahan Februari 2016 lalu, sejumlah wilayah Riau bagian pesisir terus dilanda kebakaran lahan dan hutan, karena wilayah tersebut memasuki musim kemarau lebih cepat dibandingkan Riau bagian selatan.
Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin mengatakan saat ini wilayah tersebut sangat minim curah hujan.
"Bahkan di Bengkalis, Dumai, Meranti, Rokan Hilir dan Siak bisa terjadi hari tanpa hujan selama 6-10 hari," jelasnya.
Pewarta: Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016