Israel terus menjajah ekonomiPalestina, tidak peduli warga muslim atau kristiani, dengan memberlakukan pajak berlebihan dan menghambat kesempatan investasi
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengharapkan bantuan dana dari negara-negara dan lembaga internasional untuk melindungi ekonomi rakyat Palestina.
"Israel terus menjajah ekonomiPalestina, tidak peduli warga muslim atau kristiani, dengan memberlakukan pajak berlebihan dan menghambat kesempatan investasi," ujar dia pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Jakarta, Senin.
Dia melanjutkan, Israel bahkan berusaha menyingkirkan warga Palestina dengan menduduki secara ilegal tanah Palestina dan menghancurkan rumah-rumah di sekitar Al Quds (Yerusalem).
Agar resolusi KTT-LB OKI menjadi efektif, menurut Abbas, seluruh negara anggota OKI mesti meningkatkan bantuan dana, terutama untuk melindungi Al Quds yang di dalamnya terdapat Mesjid Al Aqsa yang merupakan tempat suci ketiga Islam.
"Menjamin pelestarian Al Quds adalah tugas penting yang harus kita lakukan bersama," kata Abbas.
Presiden Abbas memuji Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank) dan manajemen dana Al Aqsa dan Al Quds karena telah membantu rakyat Palestina.
Dia juga menyerukan pentingnya membangun program khusus untuk pemberdayaan ekonomi Palestina di sekitar Al Quds dan wilayah pendudukan lainnya, terutama untuk membiayai berbagai proyek yang dibutuhkan untuk menjamin kehidupan layak bagi rakyat Palestina.
"Dalam hal ini, peran Sekjen OKI dan Bank Pembangunan Islam sangat penting untuk melaksanakan mekanisme program ini," papar Abbas.
Pada akhir pidatonya, Presiden Abbas mengharapkan KTT-LB OKI yang dihadiri 605 delegasi dari 57 negara dapat menghasilkan hasil nyata untuk membantu melindungi Al Quds dan memberikan hak warga Palestina untuk hidup merdeka dan mandiri seperti bangsa-bangsa lain di dunia.
Pewarta: Yashinta Difa P.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016