Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Piet A Tallo, mengatakan bencana tanah longsor di Kabupaten Manggarai meluas hingga ke sembilan kecamatan, dengan korban jiwa 34 orang dan korban yang dinyatakan hilang sekitar 30 orang. Hal itu diungkapkan Piet A Talo sebelum mengikuti rapat koordinasi terbatas soal penanganan bencana tanah longsor di NTT dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Senin. Rapat juga diikuti Menko Kesra AbuRizal Bakrie, Mendagri M Maruf, Menteri Pertanian Anton Apriyantono, MenegKop dan UKM Suryadharma Ali, dan Menko Polhukam Widodo AS. Piet menjelaskan penanganan bencana masih terus dilakukan, termasuk pencarian dan evakuasi korban meninggal dunia. Piet mengungkapkan tanah longsor di NTT terjadi sejak Jumat (2/3) dinihari setelah pada Kamis (1/3) turun hujan deras disertai angin kencang yang melanda hingga sembilan kecamatan, antara lain Kecamatan Cibal, Lamba Leda, Poco Ranaka, Ruteng, Wae Ril, Langke Rembong, serta Kecamatan Reok. Pencarian korban terus dilakukan dengan menggunakan alat-alat berat yang tersedia seadanya, katanya. Piet mengungkapkan warga di sembilan kecamatan yang terisolasi itu masih mencari tempat-tempat pengungsian dan jumlah pengungsi terus bertambah hingga mencapai sekitar 12 .000 jiwa. "Kita upayakan mencari penampungan dan menempatkan pengungsi di daerah atau lokasi yang aman dari bahaya," katanya. Hingga kini, katanya, kendala yang dihadapi di lokasi bencana antara lain perlunya pendirian posko bantuan untuk menyediakan makanan siap saji, penyediaan bahan bakar minyak untuk keperluan transportasi, pengadaan alat-alat berat dan obat serta alat kesehatan. "Sejauh ini semua aparat sudah turun menangani masalah ini dan masih bisa ditangani pemda," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007