Dili (ANTARA News) - Ribuan pendukung pemimpin pemberontak Alfredo Reinado yang marah, membakar ban dan melempar batu di ibukota Dili, Senin, dalam aksi memprotes serangan tentara internasional atas tempat persembunyian pelarian itu. Reinado, yang memimpin pemberontakan yang menjebloskan negara kecil itu ke dalam kerusuhan tahun lalu, lolos dari serangan Sabtu oleh pasukan penjaga perdamaian internasional pimpinan-Australia yang mana empat orang tewas. Para pengunjukrasa berkumpul di pusat kota Dili sambil meneriakkan berbagai slogan, seperti "Hidup Alfredo" dan membuat pernyataan menentang Presiden Xanana Gusmao, yang telah memerintahkan pasukan keamanan menangkap Reinado menyusul tuduhan pemberontak itu telah memimpin serangan atas sebuah pos polisi dan mencuri 25 senjata otomatis bulan lalu. Polisi internasional telah bergerak untuk mengamankan kota, tempat lalu lintas tak bisa dapat leluasa bergeral karena pengunjuk rasa merintangi jalan dengan mobil hancur, guna mencegah banyak pejabat pemerintah pergi untuk bekerja, kata seorang saksi. Tentara masih mencari Reinado, yang buron sejak kabur dari penjara di ibukota Timor Timur, Dili, Agustus lalu bersama dengan 50 tawanan lainnya. Ia membantah satu dari orang-orangnya tewas dalam serangan itu. Setelah serangan Sabtu, Gusmao meminta Reinado agar menyerah dan mengatakan pemerintah akan memperlakukan dia dengan hormat. Namun Reinado mengatakan ia tidak akan menyerah pada tentara internasional. "Tidak menyerah" "Saya hanya akan menyerah pada hukum, bukan pada kekuatan internasional," kata Reinado kepada Reuters, Sabtu. "Saya tidak akan menyerah untuk kepentingan presiden dan perdana menteri. Saya hanya akan menyerah untuk kepentingan rakyat." Australia memiliki 800 tentara untuk menjaga perdamaian di Timor Timur menyusul kekerasan tahun lalu. Reinado telah melakukan beberapa penampilan di depan umum sejak kabur, termasuk pertemuan dengan pemimpin militer negara itu. Pasukan keamanan tidak melakukan upaya untuk menangkapnya. Konflik antara Reinado dan tentara itu telah meningkatkan kekhawatiran akan meletusnya kekerasan sebelum pemilihan presiden bulan depan. Indonesia untuk sementara telah menutup perbatasannya dengan Timor Timur untuk mencegah Reinado dan kelompoknya menyelinap ke wilayah Indonesia atas permintaan pemerintah Timtim. Australia telah memperingatkan akan meningkatnya kekerasan sebelum pemilihan setelah bentrokan antara pasukan penjaga perdamaiannya dan pengungsi Timor Timur menyebabkan dua warga sipil tewas bulan lalu. Timor Timur memilih dalam referendum 1999 untuk memisahkan diri dari Indonesia, yang menggabungkannya dengan Indonesia setelah Portugal mengakhiri pemerintahan kolonialnya pada 1975. Negara itu jadi merdeka penuh pada 2003 setelah satu periode pemerintahan PBB. Namun pembagian timur-barat di negara miskin itu meletus menjadi kerusuhan dan kekerasan geng Mei menyusul pemecatan 600 tentara. Pengangguran pemuda yang tinggi juga melanda negara itu, tempat lebih dari 100.000 orang terlantar. (*)
Copyright © ANTARA 2007