"Ketika datang ke konser saya nggak masalah, tapi habis pulang jadi masalah karena lagunya bikin baper semua," seloroh Afgan, merujuk pada lagunya yang sebagian besar bergenre ballad dan mengaduk perasaan.
Pria 26 tahun itu juga sekaligus ingin memperkenalkan pada para penggemarnya lagu-lagu yang menginspirasinya menjadi seorang penyanyi saat ini.
"Sudah siap balik ke tahun 90-an?" kata Afgan yang mengikatkan kemeja tartan ke pinggangnya.
Menurut Afgan, 90-an adalah era musik terbaik di mana lagu-lagu memiliki lirik dan melodi indah. Saat ini dia menilai lirik lagu cenderung semakin eksplisit dan mengurangi unsur romantis dari sebuah karya.
"Breathe Again" dari Toni Braxton menjadi lagu pembuka, disusul dengan "Waterfalls" yang dipopulerkan TLC serta "One Sweet Day" milik Mariah Carey.
Para penonton yang seumur dengan Afgan dan yang lebih tua ikut mendendangkan lagu yang menggelitik rasa nostalgia.
"Selipin sedikit lagu Afgan nggak apa-apa ya?"
Penonton yang berada di bagian festival histeris, apalagi melihat idolanya membawakan "Katakan Tidak" yang dipermanis dengan koreografi lincah oleh Afgan yang biasanya tampil kalem dengan lagu bertempo lambat.
Afgan pun membawakan lagu medley Brian McKnight, yaitu "Do You Ever Think About Me" dan "Back At One".
Pada "On Bended Knee", Afgan ditemani oleh tamu spesial Kunto Aji dan Angga dari band Maliq & D’Essentials. Formasi trio dipertahankan di dua lagu selanjutnya yang merupakan medley boyband yang tenar pada masa itu: Boyzone ("Love Me For A Reason") dan Backstreet Boys ("Everybody").
Kemudian, dua lagu Janet Jackson "That's The Way Love Goes" dan "Together Again" dilantunkan Afgan.
Menjelang penghujung penampilan, giliran lagu-lagu 90-an yang tenar di Tanah Air yang dinyanyikan Afgan.
"Pas SMP saya sering dengar anak band latihan lagu ini," kata Afgan sebelum melantunkan "Semua Tak Sama" dari Padi, disusul "Kuingin" milik Gigi dan lagu Slank "Kamu Harus Pulang", menyiratkan pertunjukan segera berakhir.
Afgan masih punya "Black or White" Michael Jackson dan lagu pamungkas "Panah Asmara" sebelum benar-benar meminta penonton untuk pulang.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016