Jakarta (ANTARA News) - Jumlah pasien leptospirosis atau penyakit kencing tikus yang diterima Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, sejak awal Februari 2007 sampai sekarang tercatat sebanyak 90 orang. "Sedangkan pasien yang masih dirawat saat ini sebanyak 15 orang," kata Kepala Bidang (Kabid) Perawatan, Zuraidah, kepada ANTARA, di Jakarta, Senin. Jumlah pasien leptospirosis yang meninggal, mencapai tujuh orang, kebanyakan adalah orang dewasa. Ia mengatakan khususnya untuk 15 pasien leptospirosis yang masih dirawat di rumah sakit tersebut, sebagian memerlukan perawatan khusus. "Pasien leptospirosis itu memerlukan perawatan khusus, mengingat kondisi kesehatannya yang buruk," katanya. Para pasien leptospirosis itu dirawat tersebar di sejumlah ruang perawatan, yaitu Ruang Dahlia dan Mawar. Dikatakannya, jumlah pasien yang dirawat di RSUD Tarakan sampai sekarang, terhitung mengalami penurunan dibandingkan pekan lalu. "Pasalnya banyak pasien Leptospirosis yang sudah dipulangkan ke rumahnya, mengingat kondisi kesehatannya yang membaik," katanya. Turunnya jumlah pasien penyakit itu juga, diikuti dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan diare. "Saat ini, jumlah pasien DBD tercatat sebanyak 55 orang dan antara 10 sampai 15 orang di antaranya akan dipulangkan hari ini," katanya, seraya menambahkan jumlah pasien diare tercatat sebanyak 57 orang. (*)

Copyright © ANTARA 2007