Hasil olah rekonsiliasi yang dilakukan tim DVI Polda Jatim, jenazah kelima yang diberi nomor B05 dinyatakan bukan nakhoda KMP Rafelia 2 berdasarkan properti gigi palsu yang melekat di badan korban,"Banyuwangi (ANTARA News) - Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur menyatakan jenazah korban terakhir atau jenazah kelima yang ditemukan tim SAR di anjungan kapal yang tenggelam bukan nakhoda KMP Rafelia 2 Bambang Surya Adi.
"Hasil olah rekonsiliasi yang dilakukan tim DVI Polda Jatim, jenazah kelima yang diberi nomor B05 dinyatakan bukan nakhoda KMP Rafelia 2 berdasarkan properti gigi palsu yang melekat di badan korban," kata Ketua Tim DVI KMP Rafelia dr Kompol Bambang Widiatmoko saat jumpa pers di Pos Pengaduan Korban KMP Rafelia 2 ASDP Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.
Tim SAR penyelam menemukan jenazah korban berjenis kelamin laki-laki dalam ruangan anjungan KMP Rafelia 2 dalam posisi masih memegang kemudi pada pukul 10.55 WIB yang awalnya diduga nakhoda kapal.
Menurut dia, sesuai dengan ante mortem (AM) dan post mortem (PM), jenazah B05 sesuai dengan PM 03 dan properti gigi palsu, serta pakaian yang melekat, maka jenazah tersebut adalah I Gusti Made Suana (55), laki-laki asal Banjar Buruan, Tampaksring, Gianyar.
"Sesuai AM dan PM, serta ciri khas yang melekat dan keterangan keluarga tentang gigi palsu itu, maka bukan nakhoda. Mayat B05 adalah I Gusti Made Suana, warga Gianyar, Bali," tuturnya.
Ia mengatakan jenazah kelima yang ditemukan tim SAR penyelam langsung diserahkan tim DVI kepada Polres Banyuwangi dan langsung diteruskan pada pihak keluarga korban untuk dimakamkan.
I Gusti Made Suana adalah suami Endang, warga Desa Sragi, Kecamatan Songgon,Kabupaten Banyuwangi karena wanita tersebut sempat kebingungan mencari keberadaan suaminya di pesisir Pelabuhan Ketapang dan menduga suaminya menjadi salah satu korban kapal yang tenggelam di perairan Selat Bali tersebut.
Sementara itu, sesuai dengan data yang dikeluarkan Posko Korban Kapal Rafelia 2 tercatat jumlah penumpang kapal yang berlayar dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang sebanyak 81 orang dengan rincian 76 orang selamat dan lima orang dinyatakan hilang.
Lima orang yang dinyatakan hilang yakni nakhoda kapal Bambang SA, mualim kapal Puji Purwono, sopir truk Agus Tiar, ibu beserta anaknya masing-masing Masruroh dan M. Romlan (18 bulan).
Empat jenazah korban yang ditemukan pada Sabtu (5/3) yakni mualim kapal Puji Purwono, sopir truk Agus Tiar, ibu beserta anaknya masing-masing Masruroh dan M. Romlan.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016