Retno mengatakan bahwa KTT Luar Biasa ke-5 OKI merupakan dukungan penuh dan solidaritas Indonesia dan OKI terhadap Palestina.
Dia mengatakan bahwa Indonesia akan selalu mendukung inisiatif-inisiatif baru yang mendorong perdamaian dunia.
Sementara mengenai kerja sama bilateral dengan Mauritania, pemerintah Indonesia berharap hubungan yang sudah terbangun ditingkatkan dan kedua negara bisa menjajaki lebih lanjut potensi ekonomi yang dapat dijadikan kerja sama.
Dalam pertemuan bilateral itu, Menteri Luar Negeri Indonesia juga mengundang Mauritania untuk lebih mengenal produk dan komoditas unggulan Indonesia seperti minyak sawit mentah, tekstil, dan peralatan listrik.
Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia siap bekerja sama untuk memberi bantuan teknik peningkatan kapasitas dan meningkatkan hubungan antarmasyarakat kedua negara.
Hubungan diplomatik RI dan Mauritania resmi dibuka pada 27 September 2011. Menteri luar negeri kedua negara terakhir kali bertemu pada 25 September 2013, di sela-sela sidang majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016