Kedalamannya 1,20 meteran, korban jiwa nihil"

Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendirikan dapur umum bagi korban banjir yang melanda pemukiman penduduk kawasan Garut Kota, Sabtu, setelah hujan deras memicu sungai-sungai meluap.

Camat Garut Kota Basuki Eko mengatakan dapur umum dibuat di Kelurahan Regol, kawasan yang paling banyak penduduknya yang terkena banjir.

"Khusus di Gang Hidmat Kelurahan Regol atas bantuan Dinsosnakertrans dibuatkan dapur umum," kata Eko.

Ia mengatakan di Kelurahan Regol tercatat ada 300 rumah penduduk, lebih banyak daripada daerah lain yang terendam banjir.

Bahkan, lanjut dia, hingga menjelang petang kondisi air belum surut, sementara daerah lain sudah kembali normal.

"Sampai saat ini air belum surut, sedangkan lokasi lain ketinggian air sudah mulai surut dan kembali normal," katanya.

Ia menyebutkan berdasarkan pendataan ada 438 rumah penduduk terendam banjir akibat sungai meluap setelah hujan deras mengguyur kawasan kota.

"Sungai yang melalui wilayah kota meluap dan merendam 438 rumah," kata Eko.

Ia menuturkan banjir yang melanda enam kelurahan itu disebabkan Sungai Ciwalen, Cikendi, Cigulampeng, Terusan Cimaragas dan Sungai Cipeujeuh meluap.

Selain rumah penduduk, kata Eko, banjir juga menggenangi satu masjid, satu madrasah dan satu panti asuhan dengan kedalaman 1,20 meter.

"Kedalamannya 1,20 meteran, korban jiwa nihil," katanya.

Ia menambahkan telah koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sumber Daya Alam dan Perairan (SDAP) Garut untuk menanggulangi banjir tersebut.

Upaya yang sudah dilakukan, kata Eko, dengan penyedotan menggunakan pompa air agar genangan air di pemukiman penduduk cepat surut.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016