Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) menegaskan tidak pernah terlibat dalam kampanye gerakan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) meskipun menjadi mitra lembaga donor yang juga membantu aktivitas kelompok itu.
"LKNU sama sekali tidak masuk dan atau melibatkan diri dalam agenda-agenda kampanye dan propaganda untuk memperjuangkan pengakuan eksistensi LGBT," kata Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Hisyam Said Budairy dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Hisyam mengakui lembaganya bermitra dengan Global Fund untuk penanggulangan HIV/AIDS. Dalam program ini, upaya-upaya pencegahan dan pendampingan dilakukan LKNU terhadap komunitas dampingannya, termasuk di dalamnya Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Dalam penyelenggaraan program tersebut, sebagai upaya untuk pencegahan dan pendampingan LKNU juga berinteraksi dengan komunitas mana pun.
"Pemahaman akan prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal menjadi landasan LKNU untuk tidak membatasi interaksi dengan kelompok atau komunitas tertentu," kata Hisyam.
LKNU meminta kepada semua pihak untuk tidak mempolitisasi dan memanfaatkan kerja sama yang dibangun dengan LKNU untuk kepentingan-kepentingan tertentu, selain kepentingan kesehatan.
"LKNU bersedia bersama mitra meninjau ulang butir kesepakatan program yang bersumber dana hibah Global Fund dengan mengacu pada sikap resmi PBNU," kata Hisyam.
Sebelumnya melalui Wakil Rais Aam KH Miftahul Akhyar, PBNU pada 22 Februari 2016 mengeluarkan pernyataan resmi menolak praktik maupun kampanye LGBT.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016