Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan bahwa demokrasi yang berlangsung di Indonesia sekarang ini berbiaya mahal dan berpotensi menciptakan kesenjangan sosial serta kemiskinan.
"Demokrasi sekarang mahal, siapa yang dalam pemilu tanpa sponsor dan tanpa modal akan sulit menang, yang maju dalam pemilu tanpa modal tak akan bisa menjadi pemimpin," katanya di Universitas Islam Assafiyah, Jakarta, Sabtu, seperti dilansir keterangan tertulis MPR.
Dalam kegiatan yang dihadiri ratusan mahasiswa tersebut, Zulkifli mengatakan, demokrasi seperti itu berpotensi menciptakan kesenjangan sosial dan kemiskinan.
Demokrasi yang ada saat ini diakui Ketua MPR mirip dengan demokrasi yang ada di Barat. "Demokrasi kita menang-menangan," ujarnya.
Lebih lanjut Zulkifli mengatakan, selepas amandemen keempat, terjadi perubahan konstitusi yang sangat mendasar. Konstitusi baru ini berbeda dengan keinginan para pendiri bangsa, terutama Sila IV Pancasila.
Selain itu ia juga menceritakan bahwa pada tahun 1960-an, Bung Karno pernah berpidato di PBB. Dalam sidangnya, Bung Karno dengan tegas mengatakan Indonesia tidak ingin mempunyai ideologi alat barat liberalis kapitalis maupun timur yang komunis.
"Bung Karno mengatakan bangsa Indonesia ingin berideologikan Pancasila," demikian Zulkifli Hasan.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016