Jakarta (ANTARA News) - Mainan impor dari sejumlah negara mendominasi hingga 70 persen barang permainan yang dipamerkan dan jualbelikan di ajang pameran bertaraf internasional The Jakarta 12th Toys and Comics Fair 2016.
"Porsinya saat ini memang kebanyakan dari luar ya, 70 banding 30 persen. Dari Barat dan Jepang porsinya seimbang," ujar Managing Director promotor acara SACCA Production Riza Satyagraha di Jakarta, Sabtu.
Menurut Riza, belum adanya dukungan dari investor dalam negeri membuat sebagian distributor mainan di Indonesia masih mengandalkan mitra asing, dan masih sangat minim keberadaan mainan yang 100 persen lokal.
"Sebenernya ada, tapi belum terlalu di-funding (didanai). Jadi banyak yang kerja sama dengan pihak luar," ujar Riza.
Namun demikian, Riza menyampaikan bahwa porsi produk mainan dalam negeri pada pameran yang digelarnya setiap tahun tersebut kian meningkat.
Terbukti, pada 2015, porsi mainan lokal yang dipamerkan sebesar 10-15 persen, meningkat signifikan pada tahun ini yang porsinya mencapai 30 persen.
Riza menambahkan, acara bertaraf internasional tersebut juga menjadi pemicu semangat kreator-kreator lokal agar berani tampil menuangkan karya mereka, sehingga industri kreatif anak negeri terus bersaing secara kualitas di dunia internasional.
"Secara kualitas, produk mainan dari Indonesia mampu bersaing, karena buatan lokal bisa lebih detail," ujarnya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016