Banyuwangi (ANTARA News) - Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi tiba di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, untuk melakukan penyelidikan atas tenggelamnya KMP Ravelia di perairan Selat Bali.

Tim yang dipimpin oleh Kapten Aldrian Dalimunte bersama empat anggotanya tersebut langsung memaparkan langkah-langkah penyelidikannya saat koordinasi bersama pemangku kepentingan terkait di kantor PT ASDP Indonesia Ferry di Pelabuhan Ketapang.

"Kami langsung berkoordinasi dengan pihak syahbandar. Kami segera akan lakukan penyelidikan penyebab kecelakaan ini,"Aldrian sebagai dikutip siaran pers Humas Pemkab Banyuwangi.

Aldrian sebagai Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Pelayaran KNKT itu menjelaskan hari pertama pihaknya melakukan wawancara mendalam dengan penumpang kapal.

Karena itu seusai melakukan koordinasi di pelabuhan, tim tersebut langsung menuju rumah sakit tempat korban dirawat. "Ini prioritas kami dulu, mencegah korban pulang duluan. Setelah yang di rumah sakit, baru kita ke penumpang lainnya," katanya.

Setelah wawancara intens dengan korban, KNKT baru akan melakukan pengumpulan dokumen-dokumen terkait kapal.

Ia berjanji sesegera mungkin akan dibuatkan rekomendasi, dan segera dilaporkan hasilnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan KNKT dengan segera turun ke Banyuwangi.

"Kami berterima kasih, semua pihak segera merespons tragedi ini dengan sangat cepat. Bahu-membahu semuanya, tidak saling menyalahkan. Basarnas bahkan mengerahkan sekitar 200 personelnya, nelayan setempat juga turun membantu pencarian korban," ujar Anas.

Hingga Sabtu sore, telah ditemukan empat dari lima korban yang dinyatakan hilang dalam tragedi tenggelamnya Kapal Ravelia II di perairan Selat Bali pada Jumat (4/3) siang itu.

Keempat korban tersebut terdiri atas dua jenazah pria, satu perempuan, dan satu bayi laki-laki. Dua jenazah pria adalah mualim kapal Puji Purwono dan seorang sopir truk bernama Agustia asal Karawang, Jawa Barat. Ada pun ibu dan anaknya masing-masing adalah Masruroh (25 tahun) dan M Romlan (18 bulan). Saat ini, masih ada satu korban yang belum ditemukan, yaitu nakhoda Bambang Adi.

Bupati Anas ikut menenangkan keluarga korban, di antaranya adalah ibunda korban Puji, Mualim I KMP Ravelia II.

Anas juga mendatangi RSUD Blambangan untuk melihat jenazah korban yang baru ditemukan, termasuk menengok Agus Wahyudi, korban yang akan dioperasi karena patah tulang di bagian kaki.

"Saya sudah sampaikan ke asuransi, mohon proses pencairan klaim jangan dipersulit," ujar Anas.

Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016