Kepala Sub Bidang Festival, Kuliner, dan Musik Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Titik Lestari saat ditemui di ajang Jeongwol Daeboreum Fire Festival Jeju, Sabtu, mengatakan penari-penari tersebut dibagi menjadi dua yakni tujuh penari dan dua penampil yang memeragakan kostum khas Nusantara.
"Penari kami datangkan dari Sanggar Gea Asmara, sementara peraga kostum dari Malang Carnival," katanya.
Tujuh penari membawakan tiga tarian tradisional, yaitu Sekar Jagat dari Bali, Tari Piring Sumatera Barat, Nandak Ganjen dari Betawi, dan satu tari kreasi yang bertemakan slogan Kemenpar, yakni "Wonderful Indonesia".
Sementara itu, untuk peragaan kostum menampilkan kostum bunga sebagai lambang Kota Malang dan burung garuda sebagai Lambang Negara Indonesia.
"Kami mengkolaborasikan tarian dengan peragaan kostum agar panggung seluas 25 meter persegi itu terlihat penuh, tidak kosong," katanya.
Berdasarkan pantauan, perhatian penonton tertuju pada tari-tarian Indonesia yang beragam, setelah sebelumnya hanya diisi oleh kesenian modern, seperti dansa salsa dan bernyanyi pop.
Ditambah, beberapa warga Korea Selatan ada yang menyerukan "Indonesia..Indonesia" dan ada yang memberi camilan berupa snack cokelat kepada para penari di panggung.
Selain itu, lanjut dia, kostum penari dan karnaval yang sangat khas mampu mengalihkan perhatian pengunjung untuk fokus ke panggung.
Para penari dan peraga kostum pun melakukan parade sambil membagikan brosur informasi mengenai pariwisata Indonesia.
"Tim penari dan peraga kostum ini juga sangat kompeten jadi tidak sulit untuk diajak kolaborasi jadi memudahkan kita yang memiliki waktu tidak banyak," katanya.
Salah satu penari Etty Marisandy mengaku sudah siap mempersembahkan yang terbaik di panggung 2016 karena sudah mempersiapkan materi tarian selama satu bulan.
"Kami semua sudah menguasai tariannya, yang paling penting itu mental dan kesehatan," kata wanita yang sudah menari sejak umur lima tahun itu.
Ibu dua anak itu berharap dengan keterlibatan Indonesia dalam festival yang telah digelar sejak 1997 tersebut, bisa menarik minat wistawan Korea Selatan untuk mengunjungi Indonesia.
Sementara itu, peraga kostum Patricia Dwi Septiani berharap dapat menyampaikan penampilannya sebagai promosi baik ke luar maupun dalam negeri.
"Di Indonesia sendiri juga belum banyak mengenal banyak karnaval, jadi saya harap bisa menginformasikan baik ke dalam maupun ke luar," kata guru sekaligus dosen seni budaya di salah satu universitas di Malang itu.
Keikutsertaan Indonesia dalam festival yang diperkirakan akan dipadati 350.000 pengunjung Jeju tersebut dalam rangka menarik minta wisman Korea Selatan yang ditargetkan pada tahun ini sebanyak 400.000 pengunjung. .J010/B/N002/N002) 05-03-2016 14:28:18
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016