Roma (ANTARA News) - Dua warga sipil Italia yang disandera di Libya sejak Juli lalu telah dibebaskan, kata sumber-sumber yang mengetahui informasi itu, Jumat.
Pembebasan berlangsung satu hari setelah dua sandera lainnya dilaporkan tewas di negara Afrika utara itu.
Keempat sandera tersebut merupakan karyawan perusahaan konstruksi Italia, Bonatti, dan diculik pada Juli lalu di dekat kompleks milik perusahaan minyak dan gas Eni.
Para sumber mengatakan kedua pria yang dibebaskan berada dalam kondisi sehat dan dalam perlindungan kepolisian setempat.
Pada Kamis, Kementerian Luar Negeri Italia mengatakan dua warga negara Italia, yang diculik di dekat perbatasan dengan Tunisia, kemungkinan telah meninggal dunia dalam pertempuran di dekat kota Libya barat, Sabratha.
Pasukan keamanan Libya pada Rabu menyerang milisi-milisi ISIS di Sabratha.
Juru bicara pasukan mengatakan kemudian bahwa kedua warga Italia itu terbunuh oleh para milisi bersenjata tak lama sebelum penyerangan berlangsung.
Para pejabat Italia meyakini bahwa keempat pekerja Bonatti itu diculik oleh kelompok penjahat yang berharap mendapatkan uang tebusan.
Surat kabar Corriere della Sera melaporkan, Jumat, sebagian uang tebusan sudah diserahkan sebelum serangan berlangsung pada Rabu.
Belum ada keterangan resmi mengenai laporan itu.
Beberapa pejabat Italia mengatakan Italia telah mengirimkan sekitar 40 agen dinas rahasia ke Libya baru-baru ini dan tambahan 50 mata-mata dari pasukan khusus.
Italia mengatakan pihaknya siap mengirimkan kontingen lebih besar ke Libya untuk membantu pelatihan bagi pasukan setempat begitu pemerintahan kesatuan yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa terbentuk, demikian Reuters melaporkan.
(T008)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016