Magelang (ANTARA News) - Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menilai, pemberantasan korupsi masih dilakukan secara tebang pilih, sedangkan korupsi yang dilakukan pihak lain dibiarkan terjadi. "Hukum berjalan tebang pilih. Asal kena Megawati dan lingkungannya, jadi pelaku, tetapi korupsi di tempat lain dibiarkan. Inilah tebang pilih saat ini," katanya di Magelang, Jateng, Minggu saat berpidato politik dalam Silaturahmi dan Konsolidasi Jajaran PKB Kabupaten Magelang di Gedung Nahdlatul Ulama Kabupaten Magelang. Sejumlah orang dari lingkungan Megawati yang sekarang terkena kasus korupsi, katanya, antara lain mantan Menteri Agama Said Agil Munawar, mantan Dirut Jamsostek Ahmad Djunaidi, mantan Menteri Kelautan Rohmin Dahuri. Ia menyebut mereka sebagai disikat habis dalam kasus korupsi. Ia mengemukakan, keinginan melakukan pemberantasan korupsi terkait dengan masalah kebersihan aparat atau pihak terkait yang melakukannya. "Kita harus bersih, kita wajib membuat hubungan kemanusiaan yang baik dengan dasar kebersihan, itu bisa dilaksanakan kalau rakyat kita jujur," katanya. PKB, katanya, mengembang perjuangan berat untuk mengembalikan bangsa Indonesia kepada nilai-nilai kejujuran dan menata jalannya pembangunan. Tugas berat PKB pada masa mendatang, katanya, membangun masyarakat Indonesia yang bersih. Ia menjelaskan, bangsa Indonesia kini kehilangan akhlak karena sistem pendidikan yang keliru pada era pemerintahan Orde Baru, yang mendasarkan filsafat positivisme.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007