Dia (Najib) bertanggung jawab atas berlanjutnya keterlibatan dalam tindakan-tindakan politik egoistis, mendatangkan malapetaka pada lembaga-lembaga pemerintahan

Kuala Lumpur (ANTARA News) - Krisis politik Malaysia semakin panas setelah pemimpin oposisi yang lagi dipenjara, Anwar Ibrahim, menyatakan mendukung musuh lamanya, mantan perdana menteri Mahathir Mohamad, guna menjatuhkan Perdana Menteri Najib Razak.

Sikap Anwar ini adalah pergerakan besar dalam lanskap politik Malaysia, padahal keduanya terlibat pertarungan politik keras di mana Mahathir memecat Anwar sebagai wakil perdana menteri pada 1998 dan kemudian memenjarakannya atas dakwaan sodomi yang oleh banyak kalangan lebih dilatarbelakangi masalah politik.

Setahun lalu Anwar kembali dipenjara dengan tuduhan sodomi oleh pemerintahan Najib yang disebut Anwar sebagai manuver untuk membungkamnya karena dia dianggap ancaman terhadap kekuasaan Najib.

Lewat sebuah pernyataan dari dalam penjara, kemarin, Anwar mengatakan akan mendukung posisi siapa pun dalam masyarakat sipil, partai politik dan individu, "termasuk Tun Dr Mahathir", yang bertujuan memundurkan Najib.

"Dia (Najib) bertanggung jawab atas berlanjutnya keterlibatan dalam tindakan-tindakan politik egoistis, mendatangkan malapetaka pada lembaga-lembaga pemerintahan, dan membebani Rakyat dengan krisis ekonomi yang terus berlanjut," kata Anwar.

Setelah Anwar dipenjara, Mahathir kini menjadi pengkritik terkeras Najib.

Pekan lalu, Mahathir keluar dari partai berkuasa UMNO karena dianggapnya sudah menjadi partainya Najib. Mahathir tidak ingin disangkutpautkan dengan korupsi Najib, demikian Reuters.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016