Jakarta (ANTARA News) - Teater Koma sukses menggelar pementasan hari pertama lakon Semar Gugat di panggung pertunjukan Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta Pusat pada Kamis (3/3).

Lakon yang ditulis dan disutradari oleh Nano Riantiarno menyedot minat ratusan penonton yang memadati gedung. Pementasan dimulai oleh monolog Srikandi, calon mempelai wanita Arjuna. Penampilan perdana Srikandi yang diperankan oleh putra Nano Riantiarno, Rangga Riantiarno langsung memancing gelak tawa seisi gedung.

Srikandi yang seharusnya berpembawaan lembut dan gemulai menjadi canggung saat diperankan oleh Rangga yang berbadan tegap dan tinggi besar.

Semar Gugat menjadi pementasan produksi ke-134 Teater Koma dan pernah dipentaskan sebelumnya di tahun 1995. Pementasan pertama Semar Gugat membuat Nano mendapat penghargaan South East Asia Writers tahun 1998 di Thailand yang diserahkan oleh putra mahkota Thailand, Pangeran Maha Vajiralongkorn.

Nano mengatakan, lakon Semar Gugat adalah sarana penyampaian kritik sosial. "Dikemas dengan kreatif sehingga menampilkan pertunjukan yang menarik dan menghibur penonton. Kami harap ini menghibur dan penonton yang hadir bisa menangkap pesan moral yang kami sampaikan," kata Nano usai pementasan di Jakarta pada Kamis malam.

Semar Gugat berkisah soal gegernya Kerajaan Amarta karena Srikandi meminta mas kawin tak wajar pada calon suaminya, Arjuna (Daisy Lantang).

Srikandi meminta Arjuna memotong kuncung Semar (Budi Ros) untuk dihadiahkan pada Srikandi saat pesta perkawinan. Hal itu merupakan penghinaan besar bagi Semar dan keluarganya. Padahal itu semua merupakan ulah Betari Permoni (Cornelia Agatha) yang merasuk ke dalam tubuh Srikandi untuk bisa bermesraan dengan Arjuna.

Semar Gugat didukung oleh sejumlah pemain Teater Koma kawakan seperti Dorias Pribadi, Rita Matu Mona, Emanuel Handojo, Asmin Timbil, Raheli Dharmawan, Alex Fatahillah, Tuti Hartati Dwi, Dana Hassan, Bayu Dharmawan Saleh, Andhini Puteri Lestari, Ina Kaka, Angga Yasti, Julung Ramadhan, Bangkit Sanjaya.

Lakon tersebut dipentaskan di GKJ selama delapan haru (3-10 Maret). pentas Hari Senin sampai dengan Sabtu mulai pukul 19.30 WIB, Hari Minggu diadakan pukul 13.30 WIB.


Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016