"Pemerintah Indonesia mengundang investor Jepang agar memperkuat posisinya dengan meningkatkan kontribusinya terhadap pembangunan industri kendaraan bermotor," kata Saleh melalui siaran pers di Jakarta, Kamis.
Caranya, lanjut Saleh, selain terus memproduksi kendaraan global yang berorientasi ekspor, juga dengan memperkuat struktur industri otomotif melalui investasi di sektor hulu bahan baku dan suku cadang.
Saleh menyampaikan hal tersebut saat menerima Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki di Kantor Kemenperin di Jakarta.
Menurut saleh, industri otomotif asal Negeri Sakura bisa mulai secara bertahap melakukan kegiatan research and development (R&D) di Indonesia yang melibatkan sumber daya manusia lokal.
Dubes Jepang Yasuaki Tanizaki mengatakan pemerintah Jepang berharap kemitraan kedua negara, baik pemerintah maupun pelaku usaha terus berjalan.
Menurutnya, investasi Jepang ke Indonesia pada 2015 mencapai 2,9 miliar dollar AS yang berarti naik dibanding tahun sebelumnya.
“Investasi berdasar komitmen juga menggembirakan. Pada 2015 nilainya 8 miliar dollar AS dan ini meningkat 95 persen dibanding 2014, saya berharap angka ini menjadi realisasi investasi,” ujar Tanizaki.
Terkait pembangunan infrastruktur di Tanah Air, Dubes menegaskan pemerintah Jepang mendukung upaya ini lantaran bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi, memangkas biaya logistik, memeratakan pengembangan industri dan mendorong investasi.
Saleh didampingi oleh Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), I Gusti Putu Suryawirawan dan Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016