Same, Timor Timur (ANTARA News) - Tentara Australia yang didukung tank, helikopter dan pesawat terbang telah menyerang kota Same, Timor Leste,tempat seorang pemimpin pemberontak bersembunyi, termasuk markasbesarnya, seorang saksi mengatakan Minggu. Sejumlah warga telah melarikan diri dari kota Same, tempat Mayor Alfredo Rainado telah dikepung selama beberapa hari, kata seorang wartawan radio setempat. "Tembakan senjata terdengar antara pukul 2 dan 4 waktu setempat pagi ini tapi belum jelas siapa yang menembakkan tembakan. Tentara Australia telah menguasai kota itu," kata Julio Guterres kepada AFP. "Tentara Australia telah masuk tempat itu, tempat Mayor Reinado dan orang-orangnya bersembunyi dan sekarang menjaga dengan ketat kota Same," ia menambahkan. Rainado, yang memimpin kelompok tentara yang memisahkan diri April dan Mei lalu ketika pertempuran antara kelompok-kelompok keamanan memburuk menjadi kekerasan geng yang menjadi-jadi, telah dikepung di Same bersama dengan 150 pendukung bersenjata berat sejak Minggu. Guterres mengatakan tidak ada informasi segera mengenai tempat keberadaan dan nasib Reinado dan orang-orangnya, karena tidak ada seorang pun yang diizinkan mendekati bekas markasbesar pemberontak itu. Ia menambahkan bahwa banyak warga yang melarikan diri dari kota itu karena bakutembak yang terjadi, tapi tidak memberikan keterangan lebih rinci. Sedikitnya dua tank, pesawat terbang dan helikopter dikerahkan dalam serangan itu, katanya. Wartawan bukan-setempat telah dilarang masuk ke kota 50 Km di selatan ibukota, Dili, itu oleh pasukan keamanan yang mengepungnya. Para pejabat keamanan Australia dan PBB di Dili mengkhawatirkan pecahnya kekerasan yang meluas, mungkin bahkan perang saudara, jika tentara Australia membunuh atau melukai pemimpin pemberontak itu. Reinado telah dipenjarakan karena perannya dalam kerusuhan yang menyebabkan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) pimpinan-Australia dipanggil tahun lalu, tapi berhasil lari dalam penjebolan massa dari sebuah penjara di Dili Agustus. Presiden Timor Timur Xanana Gusmao telah memberi izin pada pasukan internasional bagi penangkapan Reinado setelah menuduh dia mencuri senjata api dari pos polisi Minggu lalu. Reinado, bekas kepala polisi militer Timor Timur yang dilatih-Australia, memperingatkan bahwa jika sesuatu terjadi padanya "rakyat akan bangkit melawan dalam ribuan mereka", menurut laporan sebuah media Australia. Ia mundur dari berjanji untuk berperang hingga kematiannya saat krisis berkembang pekan lalu, tapi Jumat ia menolak untuk berunding dengan seorang pejabat senior pemerintah melalui telpon, meminta pembicaraan langsung. Sebanyak 100 tentara elit Australia telah menyerbu masuk ketika krisis meningkat, menurut laporan media Australia. Dalam kekerasan tahun lalu, sekitar 37 orang tewas dan lebih dari 150 orang melarikan diri dari rumah mereka. Pemerintah kemudian minta bantuan internasional dan pasukan penjaga perdamaian pimpinan-Australia dikirim. Dalam beberapa pekan belakangan ini di Timor Timur telah terjadi letusan kerusuhan sporadis dengan dua pria diparang hingga mati akhir Januari dan tentara Australia menembak mati dua pemuda yang diduga telah menembak mereka dengan panah baja. (*)
Copyright © ANTARA 2007