Kami ingin ekonomi syariah berkontribusi terhadap ekonomi nasional

Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) akan mendorong potensi sektor ekonomi syariah di Indonesia agar bisa memberikan manfaat nyata kepada masyarakat dan berkontribusi untuk pembangunan secara berkesinambungan.

"Kami ingin ekonomi syariah berkontribusi terhadap ekonomi nasional, jangan sampai kita asyik pada ilmu dan profesi sendiri sehingga lupa kewajiban kepada masyarakat," kata Ketua Umum IAEI Bambang Brodjonegoro dalam pembukaan seminar syariah di Jakarta, Kamis.

Bambang mengatakan salah satu upaya penguatan kiprah ekonomi syariah adalah dengan melibatkan akademisi dan membuat kurikulum syariah di perguruan tinggi yang selaras dengan kondisi riil masyarakat.

Menurut dia, pendekatan melalui dunia pendidikan ini dibutuhkan untuk menciptakan sumber daya manusia ekonomi Islam yang berkualitas, siap bersaing di dunia kerja, serta memiliki kompetensi di tingkat internasional.

"Kami mengharapkan bagi yang mendalami atau penggiat ekonomi syariah, baik keilmuan atau praktiknya, bukan lagi lulusan yang mencoba belajar syariah, namun sudah mempelajari sejak awal dan memahami filosofi keilmuan keuangan syariah," ujar Bambang.

Bambang menambahkan IAEI siap menjembatani para lulusan bidang ekonomi syariah dengan dunia kerja, agar ilmu yang telah diperoleh bermanfaat, untuk pengembangan ekonomi Islam di sektor keuangan, sektor riil maupun zakat dan wakaf.

Selain itu, pemerintah juga menegaskan niat untuk memajukan ekonomi syariah dengan menerbitkan berbagai instrumen keuangan syariah dalam pembiayaan keuangan negara seperti sukuk global, sukuk negara, sukuk dana haji dan suku ritel yang menjangkau berbagai kalangan.

"Kami juga mendorong sukuk proyek untuk infrastruktur. Dengan banyak instrumen ini, kami mengharapkan, ketika ditanya negara mana yang paling bisa memanfaatkan instrumen syariah untuk kepentingan negara, semua langsung menjawab Indonesia," kata Bambang.

Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Keuangan pada 2016 telah menunjuk delapan bank syariah yang menjadi mitra dalam pengelolaan rekening milik kementerian/lembaga/satuan kerja.

Bambang juga menyambut baik rencana pembiayaan dan investasi syariah untuk pengadaan rumah yang dilakukan oleh BTN Syariah serta PT Sarana Multigriya Finansial, sebagai institusi yang berpengalaman dalam bidang properti.

"Masyarakat kita akan lebih senang kalau bisa mengakses pembiayaan dengan berlandaskan syariah. Tinggal bagaimana kita membuat KPR syariah bisa berjalan dengan baik dan dipahami masyarakat secara umum," kata Bambang yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan ini.

Meskipun Indonesia merupakan salah satu negara muslim modern terbesar di dunia, namun jumlah investor saham syariah di pasar modal masih sedikit atau kisaran 462.628 investor saham per Februari 2016 dengan jumlah efek syariah yang diperjualkan masih terbatas.

Untuk itu, IAEI ingin meningkatkan pertumbuhan pasar modal syariah di Indonesia, baik dari sisi pengembangan efek syariah maupun jumlah investor syariah, melalui kerja sama dengan pemangku kepentingan di industri tersebut.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016