Jakarta (ANTARA News) - Festival musik terbesar di Indonesia Java Jazz, yang kini bertajuk Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2016 siap digelar di Jakarta International Expo Kemayoran pada 4, 5, 6 Maret dengan menampilkan ratusan musisi lokal dan internasional.
"Ada 40 grup penampil atau sekitar 300-400 artis internasional dan musisi kru serta 64 grup dari Indonesia," kata Festival Director Java Jazz 2016, Paul Dankmeyer, di Jakarta, Rabu.
Pada pagelaran ke-12 Java Jazz, terdapat 11 panggung dengan tema budaya Toraja.
Selain itu, budaya ramah lingkungan dan budaya mencintai kekayaan alam juga diperkenalkan lewat dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui program Less Waste More Jazz sekaligus promosi "Ayo ke Taman Nasional".
"Kalau lihat sejarah musik jazz lahir dalam konteks perubahan tatanan. Maka kami ingin sampaikan pada musisi dan penggemar bahwa kita perlu dorong perubahan tatanan masyarakat dengan mengurangi sampah," jelas Kepala Biro Humas KLHK Novrizal.
Pengunjung Java Jazz ditargetkan mencapai 110.000 penonton.
"Sampai H-2, persiapan untuk konstruksi area acara sudah mencapai 75 persen. Kalau penjualan tiket terus kami lakukan sampai hari H," ujar Presiden Direktur Java Festival Production Dewi Gontha.
Sejumlah suguhan pertunjukan istimewa pada Java Jazz 2016 antara lain, BNI Project "Indonesian Duets" dalam rangka 70 tahun BNI, Jazz on Broadway, Replay feat. Coboy, Lingua, dan ME, kolaborasi musisi Harvey Malaihollo dengan Shadow Puppets, dan kolaborasi sebelas musisi jazz legendaris Indonesia.
Sementara itu, kolaborasi istimewa yang akan disajikan yakni Chris Botti feat Sting, Patti Austin with Jazz Orchestra of Concert Gebouw, Float feat. Riza Arshad, Dian Pramana Poetra dan Elfa's Singers feat. Fariz RM, Endah n Rhesa dan Dialog Dini Hari, White Shoes and the Couples Company dan Sentimental Moods.
Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016