Palu (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Palu, Rabu melakukan uji coba teropong khusus yang disambungkan ke kamera video untuk mengamati gerhana matahari total (GMT) di Palu pada 9 Maret 2016.
Kepala BMKG Kelas I Palu Petrus Demon Sili di sela-sela uji coba itu mengatakan dengan peralatan itu, semua pengunjung dapat menyaksikan seluruh fase terjadinya gerhana matahari total melalui video streaming yang akan dikerjakan dengan bekerja sama PT. Telkom Indonesia.
Petrus menjelaskan ada dua jenis pengamatan yang akan dilakukan BMKG, yakni untuk keperluan penelitian dan untuk pengamatan publik.
Untuk keperluan penelitian, katanya, BMKG akan mengukur medan magnet untuk mengetahui seberapa jauh perubahan gaya gravitasi bumi akibat garis lurus bulan dan matahari.
Ketika ditanya adakah pengaruh yang signifikan dari peristiwa itu, Petrus mengatakan, "bisa jadi, misalnya, karena perubahan gaya grafitasi itu, bisa terjadi gempa."
Menurut dia, ada tiga fase pada GMT yakni sentuhan awal yang terjadi pada pukul 07:27 WITA takni ketika piringan bulan menyentuh piringan matahari.
"Sentuhan pertama ini berbeda-beda, untuk Poso, terjadi perbedaan waktu satu menit yakni pukul 07:28 dan Luwuk pukul 07:30," ujarnya.
Sentuhan kedua GMT terjadi pukul 08:38 WITA dengan durasi dua menit. Kemudian sekitar pukul 10:00 WITA, piringan bulan akan lepas dari piringan matahari.
"Jangan menatap gerhana matahari pada sentuhan awal pukul 07:00 WITA sampai pukul 08:37 menit. Nanti pada durasi dua menit boleh dipandang langsung. Nah, saat piringan bulan lepas dari piringan matahari pukul 10:00, tidak boleh ditatap karena akan mengganggu retina mata," katanya mengingatkan.
Ditanya soal perkiraan cuaca pada 9 Maret mendatang, Petrus mengatakan, berdasarkan perkiraan yang dilakukan dengan data-data cuaca selama lima tahun terakhir, peluang untuk melihat GMT di Palu cukup cerah.
"Prediksi kami, pada 9 Maret nanti 75 persen langit Palu akan tertutup awan, tapi pagi hari cukup cerah dan nanti sore dan malam hari berpeluang hujan," sebutnya.
Pewarta: M Hadjidji
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016