Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta suku bunga kredit perbankan yang lebih berdaya saing dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Dia menyampaikan hal ini saat bertemu Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Jakarta.

"Tentu yang selalu saya sampaikan saat pertemuan dengan dewan gubernur (Bank Indonesia), salah satu yang diinginkan pengusaha adalah bunga bank yang bersaing,” kata Saleh usai pertemuan itu di Jakarta, Rabu.

Menurut Saleh, dunia usaha masih mengeluhkan bunga bank yang cukup tinggi di Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Vietnam.

Kendati enggan menyebutkan tingkat bunga bank yang diharapkan pelaku usaha, Saleh menyampaikan hanya ingin angkanya tidak terlampau jauh dengan negara-negara itu.

"Paling tidak bersaing lah. Ya, pokoknya jangan terlalu jauh dari negara tetangga kita. Sehingga orang tidak mencari pinjaman ke luar negeri, apalagi usaha kecil," ujar Saleh.

Saleh mengapresiasi Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate ke level 7 persen pada awal 2016 yang diharapkan Agus Martowardojo membuat perbankan segera menghitung biaya dana untuk penyesuaian.

"Tetapi, kami mengerti kalau misalnya BI menyesuaikan dengan BI Rate itu kan mungkin depositonya jatuh waktu tiga bulan lagi ada yang satu bulan lagi, jadi mereka perlu waktu," ujar Agus.

Dia menambahkan, jika melihat The Fed yang menaikkan suku bunga disusul stabilitas pada ekonomi dunia, maka akan ada peluang untuk penyesuaian bunga kredit.

"Kami hanya melakukan itu setelah melihat data, jadi kami mengkaji data baru kami respons," ujar dia.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016