Jakarta (ANTARA News) - Data terakhir dari Kepolisian Resort (Polres) Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), sampai Sabtu pukul 16.00 WIB menyebutkan sedikitnya 36 orang dilaporkan tewas tertimbun tanah longsor yang terjadi di sejulah kecamatan di Kabupaten Manggarai, Sabtu dinihari. Bencana tanah longsor itu terjadi akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah di bagian barat Pulau Flores itu sejak 1 Maret lalu. "Sampai sekarang korban yang sudah ditemukan meninggal tercatat 36 orang," kata Bripda Martin ketika dihubungi melalui telepon dari Jakarta, Sabtu. Menurut dia, jumlah korban itu terdiri dari 29 warga desa Gapong dan tujuh orang dari desa Riung. Sampai saat ini, katanya, upaya pencarian dan evakuasi korban selamat dan meninggal masih tetap berlangsung. Sementara itu, Polres Manggarai sendiri berencana mengerahkan sedikitnya 20 personel dari satuan Pengendalian Masyarakat (Dalmas). Jarak antara polres ke lokasi kejadian yang mencapai 4 kilometer dan cuaca yang buruk diakui Martin menjadi salah satu penyebab lambatnya proses evakuasi. Sebelumnya, Pusat Pengendalian Krisis (PPK) Departemen Kesehatan (Depkes) mencatat 27 orang meninggal dunia, dan 65 orang lainnya dilaporkan masih tertimbun dalam peristiwa tersebut. "Data sementara longsor di Kabupaten Manggarai NTT, 27 orang meninggal dan 65 orang masih tertimbun. Hari ini juga kita telah mengirim staf untuk membantu pelayanan kesehatan bagi korban, termasuk mengirimkan 100 kantong mayat," kata Kepala PPK Depkes, dr Rustam S Pakaya di Jakarta, Sabtu siang. Tanah longsor itu antara lain terjadi di kecamatan Cibal, Lambaleda, Riung serta menyebabkan sejumlah ruas jalan terputus dan diperkirakan akan mengganggu lalu lintas penumpang dan barang.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007