Yang dikejar itu awalnya Pak Partoba, istri saya pas di dekatnya. Memang saya tidak diganggu, tapi saya kecewa karena istri saya kena
Jakarta (ANTARA News) - Menpora Imam Nahrawi meminta polisi bertindak tegas terkait keributan seusai acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di Jakarta, Selasa (1/3) malam, apalagi salah satu korbannya adalah istri pejabat pemerintah yang menjadi narasumber pada diskusi tersebut.

"Keributan apalagi diduga pengeroyokan merupakan cara premanisme yang memalukan. Saya mendukung penuh jika peristiwa ini dilaporkan ke polisi dan meminta segera menyelidikinya," kata Menpora Imam Nahrawi dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan data dari pihak Kemenpora, keributan terjadi setelah diskusi pada acara ILC dengan tema "PSSI, Antara Hidup dan Mati". Diduga ada oknum suporter yang melakukan pengeroyokan yang korbannya adalah istri Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto yang menjadi narasumber diskusi tersebut.

"Apalagi ada istri pejabat Kemenpora yang mewakili pemerintah di acara tersebut yang ikut menjadi korban. Ini tentu tidak bisa ditolerir. Kami meminta pihak kepolisian menyelidiki peristiwa ini. Jika terbukti segera tangkap pelakunya," katanya menambahkan.

Seharusnya, kata dia, pihak pelaksana kegiatan menjamin perlindungan keamanan yang optimal kepada seluruh peserta diskusi yang disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi nasional itu. Terlebih lagi, tema yang diangkat adalah masalah sepak bola Indonesia yang lagi hangat-hangatnya.

Acara ILC yang dipandu oleh Karni Ilyas memang menghadirkan banyak narasumber mulai dari perwakilan pemerintah dalam hal ini Kemenpora, anggota Komisi X DPR RI PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti, pengamat olahraga, perwakilan suporter hingga dua mantan menpora yaitu Roy Suryo dan Adhyaksa Dault.

Pada diskusi tersebut salah satu pendiri Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) Partoba Pangaribuan berbicara cukup keras dalam mengkritisi persepakbolaan nasional maupun PSSI dan bahkan menyerukan kepada pemerintah untuk membentuk federasi baru. Setelah diskusi usai, diduga keributan dan berlanjut dengan pengeroyokan terjadi.

Adanya pengeroyokan juga diakui oleh Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto. Menurut dia, dugaan upaya pengeroyokan terjadi tidak jauh dari Partoba Pangaribuan. Namun, justru istrinya yang menjadi korban karena terkena pukulan pada bagian lengan.

"Yang dikejar itu awalnya Pak Partoba, istri saya pas di dekatnya. Memang saya tidak diganggu, tapi saya kecewa karena istri saya kena. Saya sangat kecewa," kata Gatot S Dewa Broto.

Mantan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu juga membantah rumor jika salah satu pendiri FDSI tersebut memancing keributan dengan mencekik salah satu suporter.

"Tidak ada kejadian Partoba nyekik. Saya saksi mata. Untung kru TV One langsung mengamankan kami ke dalam lagi," kata Gatot menegaskan. 

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016