Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mengarahkan pengembangan pulp dan kertas dilakukan dengan pendekatan klaster industri, dengan inti industri kertas dan lokus pengembangannya di Pulau Jawa.
"Sedangkan industri pulp diarahkan ke luar Pulau Jawa, khususnya Sumatera, Kalimantan dan Papua," kata Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.
Kemenperin juga mendorong pengembangan industri pulp yang terpadu dengan Hutan Tanaman Industri (HTI), terutama di arahkan ke kawasan timur Indonesia.
Selain itu, pengelolaan HTI dan industri pulp dan kertas harus memenuhi kaidah-kaidah pelestarian lingkungan dan pengembangan industri ini dirangsang dengan pemberian insentif melalui Tax Holiday ataupun Tax Allowance.
Indonesia diyakini memiliki peluang untuk mengembangkan industri ini karena didukung terbukanya peluang pasar baik di dalam negeri maupun di dunia dan adanya keunggulan komparatif.
Seperti masih adanya areal lahan yang cukup luas sebagai sumber bahan baku kayu, iklim tropis yang memungkinkan tanaman dapat tumbuh lebih cepat, tersedianya bahan baku alternatif dan telah dikuasainya teknologi proses.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengakui, kondisi perekonomian dunia pada 2016 diperkirakan cenderung stagnan yang akan mempengaruhi kinerja perdagangan Indonesia.
Namun, dalam kondisi tersebut diperkirakan industri pulp dan kertas nasional diprediksi akan tetap tumbuh sebesar 3-4 persen.
"Karena produk pulp dan kertas merupakan salah satu komoditas yang akan terus dikonsumsi seiring dengan tumbuhnya populasi penduduk dunia serta mulai beroperasinya PT. OKI Pulp and Paper Mills pada pertengahan atau akhir 2016 nanti," ujar Saleh.
Sementara, kebutuhan kertas dunia diperkirakan akan tumbuh sebesar rata-rata 2,1 persen per tahun.
Kapasitas terpasang industri pulp dan kertas nasional masing – masing sebesar 7,932 juta ton/tahun pulp dan 12,986 juta ton/tahun kertas dengan jumlah industri sebanyak 81 industri. Ekspor pulp dan kertas masing – masing sebesar 3,5 juta ton pulp dengan nilai sebesar 1,72 miliar dollar AS dan 4,35 juta ton kertas dengan nilai sebesar 3,74 miliar dollar AS. Kemenperin mencatat, hampir semua jenis produk kertas telah dapat diproduksi dalam negeri.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016