Ambon (ANTARA News) - Sedikitnya lima dari 12 korban ledakan bom di kawasan pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Sabtu pagi(3/3), sekitar pukul 08:45 WIT, masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit Alfatah Ambon. Tujuh korban ledakan bom yang terjadi bertepatan saat KM.Bukit Siguntang tiba dari Bau-Bau itu menjalani rawat jalan karena hanya mengalami luka-luka lecet. Sedangkan korban bernama Anthon Hatalabessy harus ditangani serius oleh tim medis rumah sakit Alfatah Ambon karena bagian bawah tubuhnya terluka cukup berat. Korban yang beralamat di Batugantong, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon itu memilih menjalani perawatan di rumah sakit Alfatah Ambon, kendati beragama Kristen Protestan. "Saya tidak takut karena Kota Ambon sudah aman sehingga orang Kristen dapat merasa aman berobat di rumah sakit Alfatah. Begitu pun, banyak orang Islam yang saat ini berobat di rumah sakit Gereja Protestan Maluku (GPM),"tandas Anthon. Bahkan, ia menunjuk ibu dan bapaknya yang menjenguknya tanpa rasa khawatir berada di rumah sakit yang lokasinya berada di belakang mesjid Raya Alfatah Ambon. "Sudah saatnya kita belajar dari pengalaman konflik sosial sejak tahun 1999 lalu, di mana yang didapat hanyalah penderitaan berkepanjangan," ujarnya. Tim Jihandak Polda Maluku telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara(TKP) serta meminta keterangan sejumlah saksi. Masyarakat di ibukota provinsi Maluku ini tidak terprovokasi dengan ledakan bom tersebut dan jalinan interkasi sosial berlangsung alamiah.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007