Pangkalpinang (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kekurangan stok darah untuk semua golongan.
"Tim PMI sudah mengupayakan kebutuhan stok darah namun tetap saja belum cukup karena masyarakat yang membutuhkan darah lebih banyak dibandingkan dengan masyarakat yang menyumbangkan," ujar Wakil Direktur PMI Pangkalpinang, dr Rizki Cinderasuci, Selasa.
Ia menjelaskan, sebanyak 1.250 kantong darah yang dibutuhkan masyarakat setiap bulan, namun PMI Pangkalpinang hanya dapat memperoleh 900 kantong darah sehingga kebutuhan darah tidak mencukupi.
"Setiap bulan Pangkalpinang kekurangan stok darah hingga 350 kantong karena dari 1.250 kantong darah yang dibutuhkan, PMI hanya dapat memperoleh 900 kantong darah setiap bulan," ujarnya.
Menurut dia, peran masyarakat untuk peduli terhadap sesama sangat dibutuhkan dalam memenuhi ketersediaan darah di Pangkalpinang.
"Kelangkaan ini juga disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mendonorkan darah bagi orang lain. Masyarakat berfikir stok darah di PMI sudah banyak," katanya.
Ia mengatakan, berbagai upaya yang dilakukan oleh PMI untuk mengatasi keterbatasan stok darah, di antaranya gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan mencari relawan sebanyak-banyaknya serta bekerjasama dengan pihak intansin, swasta, perguruan tinggi dan sebagainya.
"Melalui upaya yang kita lakukan, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya darah bagi orang lain yang membutuhkan," katanya.
Pewarta: Kasmono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016