Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 20 orang petani dan pejabat orotitas pertanian Palestina mengikuti pelatihan dan belajar teknik hidroponik di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
"Sebanyak 20 peserta dari Palestina mengikuti pelatihan selama 20 hari di BBPP Lembang. Program pelatihan fokus pada teknik pertanian hidroponik dan kemasan," kata Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementerian Pertanian Surachman Suwardi, Selasa.
Pelatihan itu menurut dia merupakan lanjutan dari program pelatihan pertanian dala rangka Selatan-Selatan yang telah bergulir sejak 1980.
Sedangkan peserta dari Palestina kali ini merupakan gelombang kedua, setelah rombongan pertama mengikuti program pelatihan sama tahun 2013.
Para peserta ditangani oleh instruktur dari Balai Besar Pelatihan Pertanian dalam kegiatan teori, praktik lapangan, kunjungan ke lokasi penelitian hidroponik serta ke balai kemasan di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
"Mereka selain mendapatkan teknik dan teori, juga melakukan praktik dan kunjungan sehingga lebih interaktif," kata Surachman.
Seperti pada kegiatan pelatihan yang digelar di Balai Besar Pelatihan Pertanian, para peserta cukup antusias mengikuti program yang dipandu oleh penterjemah.
Selain mendapat penjelasan pengembangan pertanian hortikultura dan agrobisnis di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Salah seorang peserta dari Palestina, Idham IP menyatakan mendapat banyak manfaat dari kegiatan yang digelar di kawasan itu.
Selain mengenal teknik pertanian hidroponik juga bisa melakukan sharing pengalaman terkait pengembangan hidroponik dan pasarnya.
"Selama di sini kami akan mempelajari dan berlatih teknik dihroponik, tentunya perlu modifikasi untuk bisa diterapkan di negara kami. Tapi prinsipnya bisa dilakukan di sana," kata Idham.
"Hari ini dan beberapa hari ke depan saya bisa bertanya banyak terkait teknik hidroponik, dan berinteraksi dengan mereka langsung di lapangan," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Program BBPP Lembang Affandi dan Irwan Wahyu menyiapkan program pelatihan internasional seperti itu. Ia menyediakan aula khusus untuk pelatihan peserta internasional.
"Kurikulum pelatihannya disesuaikan dengan kebutuhan mereka, termasuk peserta dari Palestina ini fokus pada hidroponik dan management kemasan. Kita juga melakukan sharing pengalaman sehingga pelatihan lebih intensif," kata Affandi.
Program kerja sama pelatihan pertanian dalam rangka kerja sama Selatan-Selatan sejak 1980 itu telah diikuti oleh 1.138 peserta dari negara ASEAN, Afrika 584 peserta, Asia minus ASEAN 660 peserta, Pasific 204 dan 32 peserta lainnya dari Amerika Selatan.
"Selain menggelar pelatihan di Indonesia, kami juga mengirim tenaga ahli pertanian ke luar negeri seperti Madagaskar, Timor Leste, Tanzania dan Fiji," kata Kepala Balai Pelatihan Pertanian Kementerian Pertanian Surachman Suwardi menambahkan.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016