Akan tetapi peringatan itu seringkali tidak diindahkan dan tidak dianggap serius bagi sebagian pengunjung pantai...

Bantul (ANTARA News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta sudah berupaya mengingatkan para wisatawan yang datang ke pantai selatan daerah ini tentang bahaya mandi di laut yang bisa mengancam keselamatan mereka.

"Selalu kita ingatkan sejak dulu, bahkan di setiap karcis masuk wisata pantai yang dibeli sudah tertera tidak boleh mandi di laut, karena bisa membahayakan keselamatan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Bambang Legowo di Bantul, Selasa.

Pernyataan tersebut menanggapi adanya kejadian kecelakaan laut di kawasan Pantai Parangtritis yang menimpa tiga santri Pondok Pensantren (Ponpos) An-Nur Ngrukem Bantul pada Jumat (26/2) hingga dua korban di antaranya meninggal dan satu korban belum ditemukan.

Selain tercantum dalam karcis masuk, kata dia, dalam mengingatkan pengunjung agar tidak mandi di laut, di sejumlah titik kawasan pantai yang ramai dikunjungi wisatawan juga sudah terdapat spanduk atau pemasangan papan imbauan bahaya mandi di laut.

"Akan tetapi peringatan itu seringkali tidak diindahkan dan tidak dianggap serius bagi sebagian pengunjung pantai, karena memang karakter orang itu senang dengan air dan rata-rata mereka masih remaja," katanya.

Sementara itu menanggapi pernyataan Bupati Bantul yang minta ada petunjuk di setiap titik palung pantai, Bambang mengatakan, tidak bisa terus dilakukan dengan karcis, selain dengan memasang papan larangan mandi, karena keberadaan palung berpindah-pindah.

"Kalau terkait keberadaan palung, kita tidak bisa mencetak karcis yang memberitahukan letaknya, soalnya berpindah-pindah, misalnya hari ini di sini, besok bisa di sana, kalau mau aman ya cetak jika sepanjang 13,5 kilometer pantai Bantul ditulis semua palung," katanya.

Menurut dia, keberadaan palung yang selama ini membahayakan wisatawan pantai memang tidak dapat diprediksi, namun berdasarkan pengamatan Tim SAR, bahwa palung itu umumnya berada di sekitar titik yang permukaan airnya tenang.

"Orang SAR bilang di ombak yang tenang itu justru pusarannya tinggi dan itu membahayakan. Kami harapkan kejadian itu (kecelakaan laut) tidak ada lagi, paling aman pengunjung tidak usah mandi," katanya.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016