Ada enam holding yang disampaikan kepada bapak Presiden untuk dikaji lebih mendalam,"

Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan ada enam sektor holdimg BUMN yang disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas untuk dikaji.

"Ada enam holding yang disampaikan kepada bapak Presiden untuk dikaji lebih mendalam," kata Pramono saat konferensi pers usai Rapat Terbatas yang membahas pembentukan Holding BUMN di Kantor Presiden Jakarta, Senin.

Pramono menyebutkan keenam sektor yang disampaikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno di antaranya sektor pertambangan, energi terbarukan, infrastruktur, perbankan, dan sektor ketahanan energi.

Seskab mengungkapkan Menteri BUMN yang dikuatkan oleh menteri lainnya untuk mengusulkan pembentukan holding BUMN agar membuat perusahaan negara ini lebih sehat, kuat dan menghindarkan dari praktik-praktik bisnis yang ditumpangi kepentingan partai politik maupun politik tertentu.

"Pembentukana holding BUMN untuk membuat lebih sehat, lebih kuat dan menghindarkan dari praktik-praktik yang pernah terjadi, sangat gampang, sangat rentan untuk ditempelin kekuatan partai politik maupun kekuatan politik tertentu," katanya.

Untuk itu, lanjut Pramono, Presiden memberikan arahan agar pembentukan holding dilakukan secara hati-hati, sungguh-sungguh dengan memperhatikan efektivitas dan sekaligus membuat BUMN menjadi ramping, lebih gesit dan tidak terbebani hal yang non profesional.

Presiden berharap holding ini bisa membuat kekuatan BUMN seperti Temasek di Singapura ataupun holding-holding besar di negara-negara lainnya.

Jika bisa dilakukan, kata Pramono, maka sinergitas di antara holding-holding BUMN ini akan menjadi semakin kuat.

"Kalau itu dilakaukan efesiansi secara natural akan terjadi di masing-masing BUMN yang ada," harapnya.

Seskab juga mengungkapkan pembentukan holding ini nantinya juga akan diikuti perubarah Peraturan Pemerintahsebagai turunan dari Undang-undang agar BUMN tidak tergantung dari APBN dan justru akan memberikan masukan kepada negara, baik dari keuntungan atupun pemasukan pajak.

"Mereka akan menghidupi dirinya sendiri, mereka memberikan kontribusi pemasukan, baik pemasukan keuntungan maupun pajak pada negara," kata Pramono.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016