"Kami mengamankan visi misi pemerintah menuju laut masa depan bangsa," kata Menteri Susi di kantor KKP, Jakarta, Senin.
Menurut dia, kebijakan KKP yang fokus dalam mengatasi tindak pidana pencurian ikan merupakan langkah yang tepat untuk mewujudkan laut sebagai masa depan.
Dalam sejumlah kesempatan lainnya, ia juga menyatakan kombinasi dari regulasi yang dikeluarkan dengan kebijakan deregulasi yang sedang digalakkan pemerintah bakal meningkatkan iklim investasi di Tanah Air.
"Kami juga dengan tegas mengatur regulasi dan deregulasi agar iklim investasi lebih menarik," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di KKP, Jakarta, Senin (22/2).
Dia mengemukakan bahwa pemerintah telah menutup industri penangkapan ikan dari investor asing, namun pada saat yang sama juga mengatur bahwa untuk industri prosesing atau pengolahan ikan diperbolehkan dari luar negeri.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, berbagai langkah kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti adalah langkah yang bagus meski dinilai sejumlah pihak kontroversial.
"Ibu Susi sudah ambil langkah-langkah yang bagus tapi kontroversial," kata Menko Maritim saat berkunjung ke redaksi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara di Wisma Antara, Jakarta, Jumat (19/2).
Menurut Rizal Ramli, langkah yang bagus tersebut antara lain pihaknya dalam mengatasi pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia. Meski kebijakan itu dilematis, ujar dia, tetapi memang dibutuhkan langkah-langkah yang bersifat "shock therapy".
Menko Maritim juga memaparkan, bila kapal perikanan yang melakukan pencurian ikan ditangkap maka dapat ditenggelamkan, karena bila kapal itu dilelang maka dapat kembali lagi ke tangan pihak yang awalnya memiliki kapal tersebut.
Dampak dari keberhasilan mengatasi penangkapan ikan secara ilegal, lanjutnya, juga membuat tangkapan ikan meningkat, tetapi efek lainnya adalah membuat harga juga turun karena banyaknya pasokan yang masuk ke pasar.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016