Direktur Utama JNE, Mohamad Fadli, dalam peluncuran Tujuh Keajaiban 2016, di Jakarta, Senin, sangat optimistis bisa mancapai target 30 persen tersebut.
"Menurut kami itu adalah angka wajar jadi optimistis minimum pertumbuhan 30 persen," katanya.
Fadli menyebutkan upaya untuk mencapai target tersebut, yakni didukung dengan kehadiran tujuh program terbaru, yaitu aplikasi MyJNE, JNE-PopBox, @box prepaid, Promo JNE Super Speed, JNE International Shipment, layanan CD Music, dan JNE Trucking.
Dia menyebutkan dana yang dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur serta teknologi informasi tersebut, yakni Rp455 miliar, dengan rincian Rp400 miliar untuk pengembangan infrastruktur sementara Rp55 miliar untuk pengembangan teknologi informasi.
Meski saat ini persaingan semakin kompetitif, seperti adanya ojek online yang membuka layanan pengiriman barang, Fadli mengaku optimistis bisnisnya masih memimpin di pasar pengiriman logistik.
Dia menjelaskan dengan layanan JNE Super Speed, pergerkan barang bisa dipantau berada di mana yang tidak dimiliki aplikasi lain.
"Kami perbeda dengan penyedia jasa lain, kami memiliki fitur trace and tracking yang bisa melihat posisi barang ada di mana," katanya.
Selain itu, dia mengatakan, upaya lainnya yakni pengembangan teknologi dengan berbasis android yang dinamakan MyJNE.
"Bukan ikut-ikutan, tapi semua orang sudah menuju ke sana dan ini cara kita untuk mendekati konsumen," katanya.
Ke depan, dia akan menawarkan saham perdana, namun ia belum mau mengungkap kapan itu akan dimulai.
"Saat ini kami sedang melakukan persiapan karena itu melibatkan sana publik. Kami tidak mau menjual sesuatu yang tidak ada isinya," katanya.
Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016