IHSG BEI dibuka naik 5,14 poin atau 0,11 persen menjadi 4.738,29. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 1,26 poin (0,15 persen) menjadi 829,44.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo di Jakarta, Senin mengatakan bahwa IHSG melanjutkan penguatannya meski tipis, sebagian pelaku pasar mengambil posisi beli selektif seraya menanti data inflasi Februari yang sedianya akan dipublikasikan awal Maret 2016.
"Selain menanti data ekonomi domestik, pelaku pasar juga menunggu laporan keuangan emiten tahun buku 2015," katanya.
Ia menambahkan bahwa pemodal asing yang mulai masuk ke pasar saham domestik diharapkan mampu menjaga laju IHSG BEI di area positif. Pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang juga kondusif diharapkan juga dapat mendorong investor untuk melakukan aksi beli saham-saham domestik.
Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Rinaldy mengemukakan prospek jangka pendek inflasi Indonesia cukup menggembirakan. Beberapa faktor kunci adalah harga makanan yang turun, pemangkasan tarif listrik, dan dampak kedua dari pemangkasan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Januari 2016 lalu.
Situasi itu, lanjut dia, diharapkan berdampak pada pasar di alam negeri, apalagi ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan (BI rate) cukup terbuka dengan memangkas BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,75 persen pada semester pertama 2016.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 179,14 poin (0,93 persen) ke level 19.185,01, dan indeks Nikkei menguat 40,01 poin (0,25 persen) ke level 16.228,42, Straits Times melemah 6,14 poin (0,20 persen) ke posisi 2.644,94.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016