Kami tidak mau meremehkan, dan kami ingin menghadirkan rasa aman untuk semua masyarakat."

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta didukung aparat keamanan akan melibatkan 5.000 personel untuk penertiban sekaligus pembongkaran bangunan-bangunan yang berada di kawasan Kalijodo, Jakarta, pada Senin (29/2).

"Lebih kurang 5.000 personel gabungan akan diturunkan selama penertiban, yang rencananya akan dimulai dengan apel pada pukul 6.00 WIB dan dari pihak Pemprov memulai penertiban pada pukul 07.00 WIB," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya, Komisaris Besar Polisi M. Iqbal, di Jakarta, Minggu.

Ditemui di kawasan Kalijodo, ia mengatakan bahwa sebanyak lebih dari 5.000 personel gabungan dari berbagai elemen akan diturunkan selama pelaksanaan penertiban tersebut.

Iqbal menjelaskan bahwa keseluruhan personel tersebut terdiri atas sekira 2.000 personel dari pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, yakni Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), petugas kebersihan dan Dinas Perhubungan dan Transportasi.

Dari pihak TNI, dikemukakannya, akan melibatkan sekira 600 personel untuk proses pengamanan penertiban, sedangkan dari kepolisian diperkirakan akan turun sebanyak 3.000 personel.

"Dari kepolisian sekira 3.000 personel yang terdiri dari polisi lalu lintas, polair, termasuk deteksi intelijen dan sebagainya," kata Iqbal.

"Kenapa harus banyak? Karena standar operasionalnya begitu. Kami tidak mau meremehkan, dan kami ingin menghadirkan rasa aman untuk semua masyarakat," katanya.

Iqbal menambahkan, pihaknya siap menindak apabila ada oknum yang berniat menghalang-halangi jalannya penertiban Kalijodo pada Senin (29/2).

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016