Jakarta (ANTARA News) - Aaron Carter dicerca di Twitter setelah terang-terangan mendukung kandidat presiden Partai Republik, Donald Trump, pada Sabtu waktu setempat.
"Apakah Amerika mau punya presiden yang merupakan PENGIKUT atau pemimpin? Saya pilih @realdonaldtrump," tulis Carter di Twitter.
Kritikan mengalir nyaris saat itu juga, membuat Carter (28) mengklarifikasi tanggapannya terhadap kebijakan Trump.
"Saya tidak setuju dengan sebagian hal yang Donald katakan, tapi saya setuju dengan sisanya," tulis dia, sebagai jawaban bahwa dia tidak mendukung pandangan Trump mengenai imigrasi dan hak LGBT.
Twitter Carter kerap menuai perhatian dari publik. Pada 2014, dia mengaku masih menyimpan perasaan pada Hilary Duff yang dikencaninya pada awal 2000-an.
Pada akhir 2015, dia menulis serentetan cuitan patah hati, membuat orang mengira dia mengalami gangguan mental, demikian seperti dilansir People.
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016