Sao Paulo (ANTARA News) - Penculikan anjing sedang marak di Brasil. Bosco, anjing hitam putih Boston Terrier yang dicuri pada November dari luar toko sayuran di Jardins, Sao Paulo, dijadikan model poster soal meningkatnya kasus penculikan anjing.

Pemiliknya, penulis skenario Fernando Pedrosa, membanjiri komentar di laman media sosial Facebook, Twitter dan Instagram dengan tag #cadeobosco yang artinya "di mana Bosco".

Raul Rocha, salah satu dari enam penyelidik di DetetivePet di Sao Paolo yang membantu membawa pulang Bosco, mengatakan di masa lalu para pencuri menculik anjing demi uang, binatang itu dijual di pinggir jalan atau di pasar gelap.

"Saat ini, sebagian besar kasus melibatkan uang tebusan," kata Rocha di kantornya, menambahkan kasus penculikan anjing meningkat pesat tahun lalu.

"Para kriminal memanfaatkan rasa sayang pemilik anjing untuk mendapatkan bayaran."

Pedroso menolak berkomentar mengenai pengalamannya, dia mengaku butuh waktu bersama Bosco untuk memulihkan diri. Namun, tulisan-tulisannya berisi seruan agar para pemilik mengumumkan binatang peliharaan mereka yang dicuri.

Polisi mengatakan tidak ada data resmi pencurian binatang, namun detektif dan media setempat mengatakan para pencuri semakin mengincar bisnis peliharaan yang sedang marak.

Brasil punya lebih dari 52 juta anjing, berdasarkan data institut statistik federal IBGE, angka itu melebihi jumlah anak usia di bawah 14 tahun di negara Amerika Latin tersebut.

Para pemilik anjing diperingatkan untuk tidak membiarkan anjing diikat di luar toko dan mengajak anjing berjalan-jalan secara berkelompok.

Pencuri mengincar anjing bertubuh kecil, misalnya jenis Pomeranians, Pugs, dan Pekingese, yang lebih mudah dibawa tanpa perlawanan berarti. Mereka juga biasanya digemari di pasar gelap.

Kebanyakan pencurian terjadi di jalan dan tidak melibatkan kekerasan, kata Rocha seperti dilansir Reuters.

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016