"Santri yang terseret arus banjir itu merupakan santri Pondok Pesantren Ar-Rohamaniyah, Desa Panyepen, Kecamatan Jrengik," kata Kepala Kepolisian Sektor Jrengik Inspektur Tingkat Satu Widodo di Sampang, Sabtu malam.
Ia menjelaskan bahwa lokasi kejadian, sekitar 10 kilometer ke arah barat kota, yakni di Sungai Nyiburan, Desa Panyepen, Kecamatan Jrengik.
Santri yang kecebur sungai dan terseret arus banjir itu bernama Abdurrahman (13).
Menurut kapolsek, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Pengurus pondok pesantren melaporkan musibah itu ke Mapolsek Jrengik sekitar satu jam setelah kejadian.
"Kami bersama petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu Satpol-PP dan TNI langsung melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai," katanya, menjelaskan.
Namun, hingga pukul 22.00 WIB belum ditemukan. Akhirnya petugas menghentikan sementara pencarian dan akan dilanjutkan Minggu (28/2) pagi.
Desa Panyepen, merupakan satu dari 13 desa/kelurahan terdampak banjir di Sampang yang terjadi sejak Jumat (26/2) dan hingga Minggu (28/2) dini hari masih berlangsung dan belum ada tanda-tanda banjir akan surut.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016