Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Kebakaran menghanguskan 12 unit rumah warga di Jalan Haji Anang Asran RT 01/RW 01, Desa Bagendang Permai, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Sabtu.
"Kebakarannya begitu cepat dan api cepat membesar karena rumah warga terbuat dari kayu. Bahkan api menyeberang jalan akibat kuatnya tiupan angin," kata Camat Mentaya Hilir Utara, Titin Srikandi, di lokasi kejadian.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Menurut warga, api pertama kali terlihat di atap rumah seorang warga bernama Purnama. Belum diketahui penyebab munculnya api karena masih dalam penyelidikan.
Api dengan cepat membesar dan merembet ke rumah-rumah warga lainnya. Warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, dibantu pemadam kecil milik perusahaan di desa itu. Sementara mobil pemadam tidak mencapai lokasi karena lokasi kebakaran berada di seberang anak sungai yang hanya terhubung jembatan gantung.
Kebakaran di desa yang bisa dijangkau sekitar 45 menit perjalanan dari pusat Kota Sampit ini menghanguskan rumah milik Purnama, Kahpi, Samsul, Sunarko, Jainal Abidin, Rabiatul Adawiyah, Usman, Samsuri, Solikin, Hj Maspura, Riat Gunawan dan Yansyah. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta karena umumnya korban tidak sempat menyelamatkan harta benda mereka.
Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi yang usai mengikuti serangkaian kegiatan, mengunjungi korban kebakaran pada Sabtu malam. Dia memastikan pemerintah daerah akan memberikan bantuan untuk korban kebakaran.
"Tadi saya sudah berkoordinasi dengan Sekda, besok pagi bantuan langsung dikirim ke sini. Untuk bantuan lainnya akan kami upayakan lagi," kata Supian di tengah-tengah warga korban kebakaran.
Bupati berharap masyarakat tabah menerima cobaan ini. Dia berjanji pemerintah daerah akan berupaya maksimal membantu meringankan beban korban musibah kebakaran tersebut.
Usai berdialog dengan korban kebakaran, Supian melihat kondisi lahan di belakang permukiman warga. Dia berharap perusahaan yang ada di desa itu turut membantu agar ada akses jalan darat ke permukiman warga sehingga jika terjadi hal tidak diinginkan seperti musibah kebakaran, maka mobil pemadam bisa dengan mudah mencapai permukiman warga.
Pewarta: Norjani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016