Jakarta (ANTARA News) - Seorang nelayan asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di perairan Selat Taiwan.
"Kasus kematian korban sudah kami laporkan kepada pihak berwenang," kata Dian Ramadhani selaku juru bicara Forum Silaturahmi Pelaut Indonesia (Fospi) Cabang Donggang, Taiwan, dalam keterangan tertulisnya, diterima di Jakarta, Sabtu.
Saat diangkat dari perairan di wilayah selatan Selat Taiwan yang berjarak sekitar 375 kilometer dari Ibu Kota Taipei itu, Kamis (25/2), di jasad korban masih melekat kaus warna merah dan celana hitam tanpa alas kaki.
Bahkan jam tangan kedap air warna hitam juga masih melilit di pergelangan tangan kiri korban bernama Riyanto yang beralamatkan di Kertosari Kasepuhan RT 01/RW 06, Kabupaten Batang, itu.
Dian mengungkapkan bahwa korban berada di dalam kapal milik majikannya berkewarganegaraan Taiwan sedang bersandar di Donggang, kota pelabuhan terbesar di Taiwan selatan yang mempekerjakan sekitar seribu lebih nelayan asal Indonesia.
Beberapa jam sebelum kejadian, Selasa (23/2), korban terlihat sibuk dengan telepon selularnya.
"Sore menjelang petang, korban asik sekali dengan ponselnya. Bahkan tengah malam sekitar pukul 24.00, saat teman sekamar di kapal bangun untuk pergi ke toilet, korban masih sibuk dengan ponselnya," kata Dian menirukan cerita teman sekamar korban di kapal pencari ikan warna putih itu.
Menjelang subuh, teman tersebut masih melihat korban asik dengan ponsel layar sentuh yang bisa digunakan untuk internet dan bermain game itu.
Pagi hari, saat temannya terbangun sudah tidak lagi melihat korban. Namun ponsel masih ada di dalam kamar tersebut dalam keadaan mengisi baterai.
"Sampai teman korban turun dari kapal untuk beli makan pagi dan kembali lagi ke kapal masih belum kepikiran apa-apa terhadap korban," tutur Dani.
Bahkan teman korban menduga korban sedang keluar dari kapal untuk menemui temannya di kapal lain.
Hingga pukul 12.00 waktu setempat Rabu (24/2), korban juga belum terlihat batang hidungnya, padahal kapal sudah bersiap-siap berangkat melaut.
"Timbul pikiran si teman, korban mungkin kabur dari majikan. Tapi kalau kabur, kenapa ponsel dan pakaian tidak dibawa?" ujar Dani.
Rekan-rekan korban sebelumnya hendak melapor kepada pihak berwenang, namun ditahan oleh yang lain karena masih dalam upaya pencarian.
Sekitar pukul 15.25 waktu setempat Kamis (25/2), seorang warga Taiwan melihat benda mencurigakan terapung di dekat muara. Beberapa nelayan Indonesia berenang mendekati benda mencurigakan tersebut.
"Dugaan sementara, korban tewas akibat tercebur ke laut saat hendak menuju toilet kapal. Mungkin saat itu korban ngantuk berat," kata dia.
Pewarta: M Irfan Ilmie
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016