Jakarta (ANTARA News) - Perjalanan novel fiksi ilmiah Supernova karya Dewi Lestari telah tiba di penghujung cerita dengan dirilisnya seri terakhir Supernova: Inteligensi Embun Pagi, hari ini.


Dalam perjalanan Supernova selama 15 tahun, ada orang-orang yang paling berjasa bagi penulis yang akrab disapa Dee itu. Siapa saja mereka?


Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, yang juga merupakan ayah dari penyanyi Sherina ternyata orang yang berjasa di Supernova pertama: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh (2001).


Dewi mengisahkan bahwa saat itu, Munaf memberi pinjaman uang pada Dee untuk biaya cetakan ketiga buku Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, yang saat itu mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Pada novel Supernova pertama tersebut, Dee memilih jalur penerbitan indie (self publishing).


"Triawan Munaf sempat jadi investor saya di album solo saya, saat itu dia tahu saya lagi nulis Supernova. Akhirnya dia menawarkan diri kasih pinjaman buat nyetak buku," kata dia, di Jakarta, Jumat.


Menurut dia, saat itu ia harus segera mencetak ulang buku Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh dalam jumlah yang banyak karena permintaan yang begitu besar namun uang dari penjualan novel tersebut belum sepenuhnya diterima dia dari toko buku.


"Waktu Supernova pertama saya khan self publishing jadi benar-benar belum mengerti apa-apa tentang penerbitan. Saya tidak tahu kalau toko buku tidak bayar sekaligus, tidak kaya kalau beli di warung itu ada uang ada barang. Jadi walaupun secara de facto buku saya laku puluhan ribu, saya tidak terima uangnya. Baru dikasih tiga bulan kemudian," jelasnya.


Setelah mendapat dana segar dari Munaf, Dee langsung mencetak 40.000 buku.


Seiring perjalanan Supernova hingga seri keenam, Reza Gunawan yang merupakan suami Dewi kemudian menjadi orang paling berjasa. Dewi bahkan memberi gelar Reza sebagi produser tidak resmi serta pembaca pertama atas setiap kelahiran seri Supernova.


"Saat supernova terakhir-terakhir terutama ketika saya sudah di Bentang, bisa dibilang orang yang paling berjasa itu suami saya karena dia tahu betul kalau peran saya kan tidak hanya nulis. Saya harus hadir untuk anak-anak, untuk keluarga, buat suami, buat rumah, dan saya punya pekerjaan lain seperti nyanyi dan lain-lain," tutur dia.


Ia menambahkan peran suaminya tidak hanya memahami peran dan tanggung jawab dia sebagai penulis, penyanyi, ibu, dan istri saja tetapi yang lebih penting lagi sebagai pemberi masukan Dee dalam membuat sistem untuk menyelesaikan Supernova.


"Dia seperti coaching productivity system-nya. Dia ajarin saya bagaimana cara nulisnya, menghitungnya bagaimanam buat deadline-nya, dan dia pemberi semangata kalau saya mulai kendor semangat atau lagi mentok. Dia orang yang pertama saya ceritakan segala macam, dia ia kasih semangat, kasih dukungan," ungkap ibu dua anak itu.

Pewarta: Monalisa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016