Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN menggenjot sinergi perusahaan milik negara di sektor migas dan listrik sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan energi nasional dan mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.
"Peningkatan pemanfaatan migas dan kelistrikan melalui sinergi BUMN, selain kemandirian energi juga dapat memberikan kontribusi penghematan biaya produksi industri dan transportasi," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan Industri dan Pariwisata, Edwin Hidayat Abdullah, di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Jumat.
Menurut Edwin, saat ini terdapat 4 BUMN sektor energi di bawah kedeputiannya, yaitu PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk, PT PLN (Persero) dan PT Energy Management Indonesia (Persero).
Pada sektor migas, ujarnya, sinergi diarahkan untuk peningkatan cadangan dan produksi migas, peningkatan kapasitan dan produksi kilang, peningkatan kapasitas storage BBM dan cadangan operasional, serta pengemnamgan biofuel sebagai alternatif energi baru terbarukan.
"Dengan sinergi tersebut diharapkan pada tahun 2019 produksi migas mencapai 1.039 MBOPD, naik dari produksi migas 2015 sebesar 597 MBOPD," tegas Edwin.
Pada peningkatan kapasitas dan produksi kilang ditargetkan mencapai 304 juta barel pada 2019, tumbuh dari tahun 2015 sebesar 288 juta barel.
Kapasitas storage pada tahun 2019 diproyeksikan bisa meningkat menjadi 6,03 juta kilo liter dari tahun 2015 sebanyak 4,54 juta kilo liter.
"Sinergi ini juga mampu mendorong peningkatan produksi biofuel menjadi 522.000 ton pada 2019 dari sebesar 286.000 ton pada 2015," ujarnya.
Sedangkan di sektor kelistrikan, sinergi BUMN ditargetkan untuk meningkatkan rasio kelistrikan, meningkatkan konten lokal, dan penyerapan tenaga kerja.
"Target-target tersebut dijalankan melalui inisiatif antara lain, dengan perencanan bersama BUMN energi dan Kementerian BUMN, dukungan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN), revaluasi aset, pinjaman langsung dan perbaikan struktur keuangan," ujar Edwin.
Adapun program pembangunan infrastruktur listik yang sedang dijalankan yaitu percepatan penyelesaian pembangkit listrik 35.530 MW, pembangunan transmisi 46.597 kms, dan gardu induk sebesar 168.789 Mva.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016