Presiden Direktur Traya Indonesia, Ernest K Remboen, menungkapkan, furnitur saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, karena hampir setiap kesempatan dan kegiatan masyarakat saat ini tidak lepas dari furnitur.
Industri Furnitur membutuhkan inovasi dari para perancang, sedangkan perancang membutuhkan wadah untuk menyalurkan ide dan berkolaborasi dalam rangka menjangkau pasar mereka. "Oleh karena itu, kami percaya kolaborasi Pameran Furniture Indonesia dan Mozaik Indonesiadapat menampilkan potensi dan kelebihan yang di miliki Indonesia sebagai negara produsen," kata dia dalam siaran pers, di Jakarta, Jumat.
Mozaik Indonesia menghadirkan rangkaian desain furnitur interior dan arsitektur, dekorasi rumah dan kerajinan, tata lampu, barang pecah-belah, keramik, dekorasi dapur, dan tekstil rumah.
Sebanyak 100 perancang terbaik akan tampil di Aula A Balai Sidang Jakarta pada 10-13 Maret nanti, untuk memamerkan inovasi dan kreativitas produk-produk terbaru mereka, serta memberikan inspirasi ide yang unik bagi para konsumen untuk menelusuri kebutuhan furnitur rumah mereka.
Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), Taufik Gani, mengatakan produk kreatif Indonesia mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi di luar negeri, di antaranya Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Inggris, dan Belanda yang menyerap 50 persen ekspor produk kreatif Indonesia.
Pada 2014 lalu, industri kreatif telah berkontribusi cukup besar terhadap Pendapatan Domestic Bruto Indonesia, rata-rata sekitar 7,1 persen dan menyerap rata-rata tenaga kerja sebanyak 11,7 juta orang atau sekitar 10,65 persen dari total jumlah tenaga kerja nasional per tahun.
ASMINDO juga mencatat nilai ekspor mebel mencapai 1,7 miliar dolar Amerika Serikat hingga 1,9 miliar dolar Amerika Serikat per tahun.
Pewarta: Aubrey Fanani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016