Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) ditutup mendatar Jumat, karena para pelaku pasar bersikap menunggu (wait and see) kondisi pasar yang belum stabil, terutama bursa regional, serta menanti rapat penentuan BI Rate pada pekan depan."Bursa regional Asia Pasifik yang variatif, menunjukkan pasar belum stabil, sehingga para pelaku pasar bersikap `wait and see`," kata Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, Jumat. Pada penutupan IHSG naik 0,529 poin atau 0,03 persen menjadi 1.760,019, dengan indeks LQ45 turun 0,017 poin menjadi 372,02. Volume perdagangan mencapai 1,73 miliar saham dengan nilai Rp1,84 triliun dan transaksi mencapai 30.250 kali. Pada sesi pagi indeks sempat naik 3,057 poin menjadi 1.762,547, namun pada sesi sore indeks bergerak ke teritori negatif hingga sempat minus 5 poin menjadi 1.754,328, namun kemudian ditutup naik 0,5 poin. Menurut Alfiansyah, selain faktor pasar regional, faktor penantian terhadap Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada pekan depan untuk menentukan tingkat BI Rate, turut menyebabkan pasar berberak variatif dan cenderung mendatar. Faktor keyakinan bahwa BI akan menurunkan BI Rate menyebabkan investor bergairah pada sesi pagi, namun faktor regional lebih berpengaruh pada sesi sore. Bursa Jepang, Singapura, Korea dan Kuala Lumpur ditutup melemah, sedangkan bursa Hong Kong dan China ditutup menguat dan bursa London dibuka menguat. Saham-saham yang mengalami kenaikan antara lain PT Timah (TINS) naik Rp550 menjadi Rp10.400, PT Astra Internasional (ASII) naik Rp200 menjadi Rp14.000, PT Aneka Tambang (ANTM) naik Rp150 menjadi Rp9.450, PT Telkom (TLKM) naik Rp100 menjadi 9.350 dan PT Indosat (ISAT) naik 50 menjadi Rp6.000. Saham-saham yang turun antara lain Bank Danamon (BDMN) turun Rp200 menjadi Rp5.650, Bank BCA (BBCA) turn Rp100 menjadi Rp4.850, PT Gudang Garam (GGRM) turun Rp150 menjadi Rp10.800, dan PT Unilever (UNVR) turun Rp100 menjadi Rp5.550. Saham yang mengalami kenaikan berjumlah 42, yang turun 88 dan stagnan 60. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007